Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 1 Maret 2024, 13:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank  DBS Indonesia, melalui DBS Foundation, mengumumkan empat perusahaan sosial (social enterprise/SE) dan usaha kecil menengah (small medium enterprise/SME) Indonesia sebagai pemenang DBS Foundation (DBSF) Business for Impact Grant Award Programme 2023.

Keempat pemenang menerima dana hibah dengan total nilai 710.000 dollar Singapura atau setara Rp 8,2 miliar.

Dana hibah akan digunakan untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial yang meliputi polusi udara, limbah makanan dan plastik, serta pemberdayaan perempuan.

President Director PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan, tantangan sosial dan lingkungan yang dihadapi Asia Tenggara, termasuk Indonesia, semakin kompleks dan membutuhkan solusi inovatif. 

“Berkaitan dengan hal tersebut, Bank DBS Indonesia menyadari pentingnya peran bank dalam mendampingi pelaku bisnis dan SE/SME untuk menciptakan perubahan positif melalui berbagai solusi untuk memperbaiki bumi,” kata Lim Chu Cong, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Indonesia Dapat Hibah Rp 514 Miliar untuk Pembangunan Rendah Karbon

Pemenang di Asia Tenggara

Para pemenang DBSF Business for Impact Grant Award Programme 2023 terpilih berdasarkan hasil seleksi ketat lebih dari 2.000 pelamar dari enam negara di Asia, termasuk 181 pelamar asal Indonesia. 

Secara keseluruhan, terdapat 24 SE/SME pemenang di negara-negara Asia Tenggara tempat Bank DBS beroperasi, yang mendapat dana hibah senilai 3,7 juta dollar Singapura atau Rp 43,1 miliar. 

"Mereka terpilih karena potensinya dalam mempercepat inovasi, skalabilitas, dan dampak positif dari solusi unik dan inovatif terhadap berbagai tantangan sosial dan lingkungan," ujar Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika.

Menurutnya, dukungan DBS Foundation akan mendorong para penerima hibah untuk memperluas jangkauan dan dampak keberlanjutannya.

Seperti peningkatan produk dan layanan melalui penelitian dan pengembangan atau pembuatan prototipe baru, hingga peningkatan kapasitas operasional pada bisnis mereka.

Baca juga:

Lebih lanjut, kata dia, DBS sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif, pihaknya berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

"Kami sangat terkesan dengan misi dan dedikasi para SE/SMEs yang terpilih, dan kami yakin solusi mereka memiliki potensi untuk membuat perbedaan nyata di Indonesia," tutur Mona.

Melalui DBS Foundation Business for Impact Grant Award Programme 2023 ini, pihaknya dapat membantu mewujudkan misi besar dari para pemenang untuk melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat.

Pemenang asal Indonesia

Setelah terpilihnya SukkhaCitta pada tahun sebelumnya sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia, tahun ini terdapat empat pemenang terpilih asal Indonesia dalam DBSF Business for Impact Grant Award Programme 2023.

Keempat pemenang tersebut adalah Plana, yang berfokus pada pengolahan sampah plastik menjadi bahan baru yang disebut Plana Wood. Plana Wood merupakan alternatif kayu alami yang tahan lama dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

Lalu ada Liberty Society, yang berupaya mendaur ulang limbah perusahaan seperti plastik, tekstil, dan kardus menjadi cendera mata bisnis ke bisnis atau merchandise business to business (B2B) serta memberikan kesempatan kerja bagi komunitas yang terpinggirkan.

Kemudian ada Nafas, yang menyediakan data kualitas udara untuk meningkatkan kesadaran tentang polusi udara dan mendorong perubahan kebijakan.

Baca juga: Hibah dari Jepang, Kapal ORCA 06 Bertolak Menuju Laut Natuna Utara

Serta ada Magalarva, yang menghadirkan layanan pengumpulan limbah dan mengubahnya menjadi tepung lalat tentara hitam berkualitas tinggi sebagai bahan baku pakan hewan.

Secara keseluruhan, empat penerima penghargaan ini berpotensi memberikan dampak positif kepada lingkungan dan masyarakat. Seperti, meningkatkan kesadaran dan memperluas pemantauan polusi udara ke lima kota baru.

Lalu, memonitor pemberdayaan 200 perempuan di berbagai wilayah di Indonesia, mengurangi 9.000 ton emisi gas rumah kaca, memangkas 3.000 ton sampah makanan, dan mendaur ulang sebanyak 470 ton sampah di Indonesia.

"Keberhasilan mereka menjadi bukti komitmen dan kontribusi nyata dalam mengatasi tantangan lingkungan dan sosial, serta menjadi teladan bagi inovasi berkelanjutan di Indonesia," pungkas Mona. 

Baca juga: Dana Hibah Buat JETP Cair Cuma Rp 2,4 Triliun

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Beli dan kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Tentang

Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com melalui donasi.

Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama akun kamu.

Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan yang berisi konten ofensif, diskriminatif, melanggar hukum, atau tidak sesuai etika dapat dihapus tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau