Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 Maret 2024, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Bila diperlukan, baterai mengeluarkan udara panas. Rumah, kantor, dan bahkan kolam renang lokal semuanya mendapat manfaat dari fasilitas ini.

Bagian yang rumit terjadi di komputer untuk mengetahui bagaimana energi, atau panas, berpindah di dalam penyimpanan, sehingga harus diketahui berapa banyak energi yang tersedia dan berapa kecepatan yang dapat kita keluarkan dan isi ulang.”

Setelah menyempurnakan algoritme pengisian dayanya, Polar Night Energy kini siap meningkatkan teknologi penyimpanan di Pornainen.

Baca juga: Panas Bumi dan Bioenergi Potensial Jadi Beban Listrik Utama

Setelah selesai, baterai baru akan diintegrasikan dengan jaringan Loviisan Lämpö, perusahaan pemanas Finlandia yang memasok pemanas distrik di wilayah tersebut.

Loviisan Lämpö bergerak menuju produksi energi yang lebih ramah lingkungan. Dengan baterai pasir, mereka dapat secara signifikan mengurangi energi yang dihasilkan oleh pembakaran dan sepenuhnya menghilangkan penggunaan minyak.

CEO Polar Night energy Mikko Paajanen menambahkan, proyek ini juga sejalan dengan rencana Pornainen untuk netralitas karbon.

Banyak bangunan, termasuk sekolah komprehensif, balai kota, dan perpustakaan, bergantung pada pemanas distrik.

Proyek ini tentu saja disambut baik Wali Kota Pornainen Antti Kuusela. Dia mengatakan, semua  pembangunan inovatif yang mengurangi emisi dalam operasi pemanasan distrik dan berkontribusi pada perluasan jaringan, akan didukung.

Secara total, baterai pasir diperkirakan akan menghasilkan 160 ton emisi setara karbon dioksida per tahun.

Baca juga: Kendaraan Listrik Berbasis Baterai Dinilai Reduksi Emisi Lebih Besar

Selain mengurangi ketergantungan terhadap minyak, pembakaran serpihan kayu juga diperkirakan akan berkurang sebesar 60 persen.

Kapasitas penyimpanan energi panas baterai setara dengan kebutuhan panas selama hampir satu bulan di musim panas dan permintaan satu minggu di musim dingin di Pornainen.

Konstruksi dan pengujian baterai berukuran tinggi 13 meter dan lebar 15 meter ini diperkirakan memakan waktu sekitar 13 bulan, yang berarti baterai tersebut dapat menjaga penghuni tetap hangat sebelum musim dingin tahun 2025.

Satu hal yang penting, baterai pasir bekerja dengan bahan seperti pasir yang memiliki kepadatan cukup tinggi, dalam parameter termodinamika tertentu.

Polar Night Energy telah menemukan bahan ramah lingkungan dalam batu sabun yang dihancurkan.

Baca juga: Pilihan Kian Banyak, Produsen Ini Bakal Rakit Mobil Listrik di Indonesia

Ini merupakan produk sampingan dari pembuatan perapian penahan panas oleh perusahaan Finlandia.

“Kami selalu memilih media penyimpanan energi panas berdasarkan kebutuhan pelanggan. Memeriksa dan menguji berbagai bahan sangat penting bagi kami untuk menggunakan bahan yang sesuai dalam hal sifat, efektivitas biaya, dan promosi ekonomi sirkular,” tambah perusahaan.

Polar Night Energy memiliki ambisi besar untuk membawa teknologinya ke seluruh dunia.

Seperti yang dikatakan Markku pada tahun 2022, “Kami ingin membangun penyimpanan yang seratus kali lebih besar di seluruh dunia secepat mungkin.”

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau