Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Markas PBB, Indonesia Bicara 3 Poin Pengentasan Kemiskinan

Kompas.com, 17 Maret 2024, 15:23 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Delegasi Republik Indonesia Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Lenny N Rosalin menyampaikan tiga poin penting dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Secara global, target Sustainable Development Goals (SDGs) 1 terkait pengentasan kemiskinan belum berjalanan secara optimal. Hal ini pun menimbulkan dampak besar bagi masyarakat, khususnya perempuan.

"Lebih dari 383 juta perempuan dan anak perempuan masih terjebak di bawah garis kemiskinan dan hidup dengan pendapatan kurang dari 1,90 dolar AS per hari," ungkap Lenny dalam diskusi umum rangkaian Sidang Commision on the Status of Women(CSW) ke-68, di Markas Besar Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Strategi Kemiskinan Ekstrem di Kota Mojokerto Capai 0 Persen

Menurut Lenny, Negara Anggota, CSW, dan PBB harus terus mendorong penempatan perempuan sebagai pusat agenda pemberantasan kemiskinan dan mengakui dampak positif yang dihasilkan.

Di Indonesia, perempuan turut menduduki posisi strategis di pemerintahan, di antaranya sebagai Menteri PPPA, Menteri Sosial, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Sinergi dan kinerja kementerian-kementerian tersebut memberikan kontribusi langsung terhadap penurunan angka kemiskinan di Indonesia,” imbuh Lenny.

Lebih lanjut, Lenny menyebutkan, perampingan institusi juga diperlukan agar dapat mendorong kesetaraan gender, memberdayakan perempuan, dan mengentaskan kemiskinan secara lebih efektif.

Baca juga: Berbicara di Markas PBB, Budiarsa Sastrawinata Tawarkan Inovasi Pengentasan Kemiskinan

“Terakhir, kita perlu mendorong mekanisme inovatif untuk mendanai pengentasan kemiskinan dan memberikan manfaat bagi perempuan,” ujar Lenny.

Sebagai contoh, Indonesia mendorong sektor swasta untuk berinvestasi dalam pemberdayaan perempuan secara ekonomi dan sosial.

“Investasi tersebut terbukti efektif dalam menghasilkan manfaat ekonomi dan berkontribusi secara signifikan terhadap pemberdayaan perempuan serta membantu mereka keluar dari kemiskinan,” tutur Lenny.

Lenny pun mendorong keberlanjutan isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam kerangka PBB.

Baca juga: Entaskan Kemiskinan Tak Cukup dengan Bansos

Selain itu, permasalahan ini juga harus dilanjutkan pada proses selanjutnya, seperti Summit of the Future dan Pact of the Future.

Keberlanjutan ini diperlukan untuk memastikan dukungan bagi perempuan, terutama mereka yang berada dalam kemiskinan.

Indonesia akan terus memperkuat kolaborasi di tingkat global dalam agenda pemberdayaan perempuan dan pemberantasan kemiskinan.

"Jika Anda memiliki keyakinan yang sama bahwa kedua agenda ini merupakan hal yang penting, tidak dapat dipisahkan, dan saling terkait, maka Indonesia adalah mitra Anda,” pungkas Lenny.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pulihkan Ekosistem, WBN Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang di Weda
Pulihkan Ekosistem, WBN Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang di Weda
Swasta
IWIP Percepat Transisi Energi Lewat Proyek PLTS dan PLTB di Weda Bay
IWIP Percepat Transisi Energi Lewat Proyek PLTS dan PLTB di Weda Bay
Swasta
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Pemerintah
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
LSM/Figur
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
Pemerintah
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
LSM/Figur
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau