Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 19 Maret 2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Net zero emission (NZE) adalah kondisi di mana emisi GRK yang dihasilkan manusia tidak lebih besar daripada jumlah yang dapat diserap oleh Bumi.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) NZE adalah pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) mendekati nol, dengan sisa emisinya dapat diserap kembali dari atmosfer, misalnya oleh lautan dan hutan.

Untuk diketahui, emisi GRK adalah penyebab utama efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.

Baca juga: Mengenal NZE: Pengertian dan Penting Mencapainya

Saat pemanasan global semakin parah dan menyebabkan perubahan iklim, dunia terus didesak untuk mencapai kondisi NZE.

Berbagai pihak mulai dari individu, perusahaan, dan pemerintah di seluruh dunia kini dituntut untuk menghasilkan emisi sesedikit mungkin sekaligus mengompensasinya dengan pelestarian alam.

Ada berbagai dampak positif bila NZE dapat tercapai. Sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia, menetapkan tujuan untuk mencapainya.

Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan dapat mencapai NZE pada 2060 atau lebih awal.

Dilansir dari Earth.org, berikut dampak positif jika NZE tercapai.

Baca juga: Menyongsong Bali NZE 2045 Mulai dari Nusa Penida

Meningkatkan ketahanan pangan

Tumbuhan, termasuk tanaman pangan, akan tumbuh lebih baik jika iklimnya sesuai.

Kebalikannya, apabila suhu global naik dengan cepat, dapat membahayakan tanaman pangan.

Kebijakan NZE dapat membuat kondisi iklim lebih berkelanjutan bagi lingkungan, berkontribusi terhadap kesehatan tanaman, dan hasil pertanian yang lebih tinggi.

Kesehatan laut

Meningkatnya karbon dioksida di atmosfer meningkatkan suhu sehingga membahayakan kehidupan laut seperti ikan dan terumbu karang melalui efek seperti pengasaman laut dan perubahan arus.

Kenaikan suhu Bumi juga memicu pencairan es di kutub sehingga yang akan mempercepat kenaikan permukaan laut.

Dengan NZE, dampak parah terhadap laut dapat dikurangi hingga 50 perseh bahkan dengan sedikit penurunan pemanasan global.

Kehidupan yang lebih baik

Lebih sedikit emisi berarti lebih sedikit polusi udara, sehingga menghasilkan kehidupan yang lebih baik.

Sejauh ini, sekitar 7 juta orang meninggal akibat polusi udara setiap tahunnya. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi polusi udara sangatlah penting.

Apabila NZE tercapai, maka kualitas udara juga semakin baik karena polutan serta karbon dioksida bisa diserap Bumi.

Baca juga: Konsisten Dukung Indonesia NZE 2060, MMSGI Raih CNBC Awards 2023

Kondisi dan pola cuaca yang membaik

Peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, siklon tropis, dan gelombang panas merupakan efek samping perubahan iklim.

Pengurangan emisi GRK akan berkontribusi terhadap perbaikan pola cuaca dan dengan demikian mengurangi skala, durasi, dan intensitas berbagai bencana tersebut.

Upaya semua pihak

Perubahan iklim berdampak pada semua orang, sehingga upaya gabungan untuk menciptakan kebijakan NZE akan bermanfaat bagi dunia.

Selain negara, individu juga dapat mengambil berbagai langkah untuk memberikan manfaat bagi iklim.

Misalnya dengan mengurangi jejak karbon, menghemat energi, mendaur ulang, dan menggunakan alternatif yang lebih berkelanjutan dalam hal pakaian, kemasan, makanan, dan lain-lain.

Negara juga dapat memberikan dukungan serta infrastruktur yang memadai bagi warganya untuk menerapkan hidup yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: Kejar Target NZE 2060, Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Pohon

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Pemerintah
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Pemerintah
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
LSM/Figur
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pemerintah
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Pemerintah
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
LSM/Figur
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
LSM/Figur
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
Pemerintah
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
LSM/Figur
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
Pemerintah
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
Pemerintah
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
LSM/Figur
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau