Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Perusahaan pemantau udara IQAir mengeluarkan laporan terbaru yang menyajikan data kualitas udara di negara-negara dan kota-kota di dunia.

Dalam laporan berjudul World Air Quality Report 2023 Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan rata-rata polusi paling tinggi di Asia Tenggara pada 2023.

Rata-rata konsentrasi PM2,5 di Indonesia pada 2023 adalah 37,1 mikrogram per meter kubik.

Baca juga: Laporan IQAir: Kualitas Udara Indonesia Terburuk se-Asia Tenggara

Akan tetapi, polusi di Indonesia tidaklah merata di semua wilayah. Ada yang konsentrasi PM2,5 sangat tinggi, ada yang sangat rendah.

Bahkan ada dua kota dan kabupaten di Indonesia yang memiliki rata-rata konsentrasi PM2,5 terendah se-Asia Tenggara.

Dilansir dari laporan IQAir dalam World Air Quality Report 2023, berikut lima kota di Indonesia dengan polusi udara terendah berdasarkan konsentrasi PM2,5.

  • Mamuju, Sulawesi Barat

Konsentrasi PM2,5: 3,7 mikrogram per meter kubik

  • Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Konsentrasi PM2,5: 4,6 mikrogram per meter kubik

  • Kendari, Sulawesi Tenggara

Konsentrasi PM2,5: 8,5 mikrogram per meter kubik

  • Indrapuri, Aceh

Konsentrasi PM2,5: 9,1 mikrogram per meter kubik

  • Banda Aceh, Aceh

Konsentrasi PM2,5: 9,8 mikrogram per meter kubik

  • Balikpapan, Kalimantan Timur

Konsentrasi PM2,5: 9,8 mikrogram per meter kubik

Baca juga: 5 Kota Paling Berpolusi di Indonesia Tahun 2023

Konsentrasi PM2,5

PM2,5 adalah partikulat yang memiliki diameter partikel lebih kecil dari 2,5 mikrometer atau 0,00025 sentimeter (cm).

PM2,5 adalah salah satu dari enam polutan umum yang dipantau dan diatur oleh lembaga lingkungan hidup di seluruh dunia karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan, ambang batas konsentrasi PM2,5 sebesar 15 mikrogram per meter kubik per 24 jam, dan 5 mikrogram per meter kubik per tahun.

PM2,5 berasal dari dua sumber utama yaitu disebabkan oleh alam dan disebabkan oleh manusia.

Sumber PM2,5 yang berasal dari alam contohnya adalah badai debu, kebakaran hutan, dan badai pasir.

Sedangkan sumber PM2,5 dari aktivitas manusia adalah mesin pembakaran, proses industri, pembangkit listrik, pembakaran batu bara, pembakaran kayu, aktivitas pertanian, dan aktivitas konstruksi.

Baca juga: Kualitas Udara di Eropa Meningkat, Namun Masih Banyak Polusi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau