Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Lebih Rentan Terdampak Perubahan Iklim, Ini Sebabnya

Kompas.com - 29/03/2024, 13:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Lenny N Rosaline menyebut, perempuan lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim.

"Perubahan iklim itu tidak netral gender. Perubahan iklim ini semakin memperburuk kesenjangan yang ada," ujar Lenny dalam Peluncuran Dokumen Rencana Aksi Nasional Gender dan Perubahan Iklim (RAN GPI) yang diikuti secara daring, Jumat (29/3/2024). 

Ia menyebut paparan perubahan iklim yang diprediksi terjadi pada tahun 2050, diperkirakan akan ada 251 juta populasi yang terpapar, dengan 62,7 juta rumah tangga terpapar.

Sementara itu, terdapat 25,1 juta kelompok rentan terpapar, yang terdiri dari 68 persen dewasa, 24 persen anak-anak, dan 8 persen lansia.

Perempuan lebih rentan terdampak perubahan iklim

Lebih lanjut, pihaknya mencatat ada delapan dampak perubahan iklim yang berpengaruh pada kesenjangan gender.

Mulai dari gagal panen, ketersediaan bahan bakar, kelangkaan air, bencana iklim, penyakit, perpindahan penduduk, konflik, dan kemiskinan.

Baca juga: AJI Indonesia: Kekerasan terhadap Jurnalis Perempuan Harus Diintervensi

Masing-masing dampak tersebut berpengaruh terhadap kesenjangan gender. Dalam gagal panen, misalnya, perempuan akan terbebani dalam meningkatnya pekerjaan pertanian dan penyediaan pangan rumah tangga.

"Kami melihat yang paling besar yang memperoleh dampak (perubahan iklim) adalah perempuan, baik perempuan lansia maupun anak perempuan, kenapa lebih rentan? Kami ada beberapa identifikasi," terangnya. 

Pertama, kata dia, perempuan seringkali masih diharapkan untuk menjalankan peran-peran tradisional seperti mengurus rumah tangga, merawat anak, dan mengelola sumber daya alam. 

Kemudian, penyebab berikutnya adalah akses sumber daya yang terbatas. 

"Perempuan seringkali memiliki akses yang terbatas pada sumber daya, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan formal yang layak sehingga menyebabkan perempuan sulit beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim," tutur Lenny. 

Penyebab lainnya adalah mobilitas terbatas, perempuan di daerah miskin, dan konsekuensi sosial kebijakan.

Baca juga: 45 Persen Jurnalis Alami Kekerasan, Perempuan Paling Rentan

"Perempuan yang tinggal di daerah miskin akan lebih rentan karena kurangnya akses terhadap infrastruktur yang kuat, layanan kesehatan yang memadai, dan sumber daya untuk menghadapi perubahan iklim," imbuh dia. 

Mengingat rentannya perempuan terdampak perubahan iklim, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) meluncurkan Rencana Aksi Nasional Gender dan Perubahan Iklim (RAN GPI), pada Kamis (28/3/2024).

Rencana aksi tersebut diluncurkan untuk mewujudkan keadilan sosial dan ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim bagi setiap orang.

Dengan tujuan perencanaan dan penganggaran perubahan iklim yang responsif gender dan inklusif. Selain itu, mendorong pelibatan, kerja sama, dan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam aksi dan kebijakan perubahan iklim. 

"Jadi sangat penting mewujudkan kesetaraan gender dalam mengatasi tantangan dari dampak perubahan iklim," pungkas Lenny. 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau