Petasan memiliki temperatur yang sangat tinggi, bahkan hingga 15 kali lebih panas dari air yang mendidih.
Beberapa orang yang mengalami luka bakar minor bisa diatasi dengan salep dan umumnya akan membaik dalam beberapa hari.
Namun, ada juga korban yang mengalami luka bakar cukup parah karena petasan hingga menyebabkan luka permanen bahkan kematian.
Baca juga: Momen Mudik Lebaran Bisa Perkuat Ekonomi Desa Wisata
Ledakan petasan bisa memicu gangguang pengelihatan seperti kerusakan pada bola mata, abrasi kornea, dan ablasio retina.
Kondisi ini kemudian bisa merusak penglihatan secara permanen dan meningkatkan risiko kebutaan.
Petasan yang meledak mengeluarkan berbagai polutan udara seperti sulfur dioksida, karbon monoksida, karbon dioksida, hingga logam berat.
Apabila terhirup oleh manusia dalam jumlah banyak, senyawa tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan,
Contoh gangguan pernapasan akibat senyata dari petasan seperti sesak napas, bronkitis, infeksi saluran napas atas, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hingga kanker paru-paru.
Baca juga: 5 Rekomendasi Hampers Lebaran Ramah Lingkungan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya