KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) memaksimalkan pemanfaatan potensi lahan gambut untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya tanaman padi dan hortikultura (tanaman kebun).
Hal ini dilakukan dengan tujuan mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut di masa yang akan datang.
"Kami terus mengembangkan bibit tanaman yang sesuai untuk ditanam di lahan gambut guna menghindari pembakaran lahan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Florentinus Anum, dikutip dari Antara, Senin (15/4/2024).
Saat ini, ia menambahkan, tanaman seperti lidah buaya, pepaya, dan beberapa jenis umbi-umbian sudah terbukti cocok untuk ditanam di lahan gambut.
Baca juga:
Sebagai contoh, tanaman umbi-umbian seperti singkong sedang dikembangkan di Kapuas Hulu, dengan perkiraan hasil 20 hingga 30 kilogram per pohon dalam jangka waktu delapan bulan.
Penanaman singkong di lahan gambut diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mencegah pembakaran lahan di masa mendatang.
Selain itu, kata Anum, pihaknya juga mempunyai visi untuk menjadikan Kalbar sebagai lumbung padi yang mandiri.
"Kita akan memproduksi beras di tingkat pemerintah daerah sehingga tidak perlu mengimpor dari luar daerah. Dengan demikian, Kalbar dapat menjadi lumbung padi di Kalimantan, dan salah satu indikatornya adalah tidak adanya impor beras dari luar daerah," tuturnya.
Menurut Anum, target menjadikan Kalbar sebagai lumbung pangan di Kalimantan dapat tercapai dalam waktu dua sampai dengan tiga tahun ke depan, dengan memanfaatkan potensi lahan gambut yang ada.
Anum juga berharap terjadi perubahan mendasar dalam penanganan sektor pertanian. Sebab, ia menilai masyarakat yang menguasai produksi pangan akan menjadi yang terdepan.
"Pada tahun depan, para petani kita tidak boleh hanya terpaku pada luas tanam yang tidak jelas, karena di masa depan, mereka yang menguasai produksi pangan akan menjadi yang paling maju," terangnya.
Baca juga: Lokasi Pembangunan PLTN Sedang Digodok, Kalimantan Barat Paling Potensial
Anum juga menyebut bahwa upaya Pemprov Kalbar untuk memaksimalkan pertanian di lahan gambut menjadi langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah, mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta mendorong kemandirian pangan di provinsi tersebut.
"Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi petani lokal dan masyarakat Kalbar secara keseluruhan," pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya