KOMPAS.com - Berdasarkan penelitian terkini, saat ini lebih banyak orang bepergian dengan menggunakan sepeda, dibandingkan mobil di pusat kota Paris, Perancis.
Studi yang dilakukan oleh badan perencanaan kota Institut Paris Region (IPR) menemukan bahwa warga Paris menggunakan sepeda dalam 11,2 persen perjalanan mereka di pusat kota, sedangkan masyarakat menggunakan mobil hanya dalam 4,3 persen perjalanan.
Angka ini merupakan peningkatan dibandingkan tahun 2010. Saat itu, IPR menemukan bahwa bersepeda hanya menyumbang 3 persen perjalanan di Paris.
Baca juga: Cara Paris Bikin Betah Pejalan Kaki, Naikkan Tarif Parkir Mobil SUV
“Sepuluh tahun yang lalu, siapa yang bisa memperkirakan bahwa sepeda akan mengambil alih mobil,” kata Wakil Walikota yang membidangi transportasi, David Belliard, dikutip dari Euronews, Minggu (14/4/2024).
“Masih banyak yang harus dilakukan tetapi ini adalah kemenangan pertama," imbuhnya.
Sementara itu, berjalan kaki adalah bentuk mobilisasi paling populer di pusat kota Paris, mencakup 53,3 persen dari seluruh jenis perjalanan. Kemudian diikuti oleh angkutan umum sebesar 30 persen.
Studi tersebut mengamati 3.337 penduduk di wilayah Île-de-France berusia 16 hingga 80 tahun. Pergerakan mereka dilacak dengan unit GPS dan mereka diminta mengisi jurnal perjalanan.
Meski di pusat kota Paris pemakaian sepeda cukup tinggi, namun daerah pinggiran kota Paris masih sangat bergantung pada perjalanan mobil.
Baca juga: Perancis Larang Penggunaan Produk Mengandung PFAS, Kecuali Panci Tefal
Studi IPR juga menemukan bahwa semakin jauh seseorang pergi ke luar pusat kota, semakin tinggi persentase perjalanan yang dilakukan dengan berkendara mobil.
Di antara dua jalan lingkar kota, jumlah perjalanan mobil hampir separuh dari seluruh perjalanan. Untuk perjalanan di wilayah pinggiran kota yang lebih jauh, angkanya adalah 61 persen. IPR mengatakan ini adalah tanda “ketergantungan otomotif” di wilayah tersebut.
Namun, transportasi umum masih memimpin perjalanan antara Paris dan pinggiran kota. Masyarakat menggunakannya untuk 66 persen perjalanan dari pinggiran kota, dan 77 persen dari pinggiran kota luar.
Sebagai informasi, Paris secara bertahap menindak mobil di pusat kota selama beberapa tahun terakhir.
Kendaraan yang lebih berpolusi, termasuk mobil berbahan bakar bensin dan diesel, akan dilarang mulai tahun 2025.
Tempat parkir telah dihilangkan, jalan-jalan dijadikan jalur pejalan kaki, dan pemungutan suara pada bulan Februari juga menunjukkan bahwa warga Paris menyetujui proposal untuk melipatgandakan biaya parkir untuk kendaraan besar seperti SUV.
Baca juga:
Ada juga investasi yang signifikan dalam bentuk transportasi alternatif selama beberapa tahun terakhir. Hal ini termasuk sekitar €250 juta pada rencana terpusat untuk meningkatkan infrastruktur bersepeda di kota tersebut pada tahun 2026.
"Rencana ini adalah untuk menjadikan Paris sebagai 'kota bersepeda 100 persen," terang David.
Untuk meningkatkan transportasi umum di luar pusat kota, jalur metro sepanjang 200 km tengah dibangun melintasi wilayah Île-de-France sebagai bagian dari proyek Grand Paris Express.
"Ini akan menghadirkan 68 stasiun baru, empat jalur metro baru, dan perluasan dua jalur lama yang sudah menjadi bagian dari jaringan," imbuhnya.
Selain itu, jalur kereta api besar sepanjang 76 kilometer untuk pertama kalinya akan menghubungkan pinggiran luar kota Paris.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya