Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Hal ini karena fast fashion mendorong produksi pakaian sekali pakai dengan kualitas rendah yang berakhir di tempat pembuangan akhir setelah beberapa kali digunakan.

Salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah menerapkan gaya hidup yang berkebalikan, yaitu slow fashion.

Slow fashion adalah gerakan dan pendekatan yang mengedepankan kualitas, keberlanjutan, dan usia pakai yang panjang dari sebuah produk fesyen.

7. Membuang baterai dan kartrid tinta printer serampangan

Baterai mengandung jejak merkuri dan bahan kimia beracun lainnya yang meracuni satwa liar dan kehidupan laut jika bocor ke ekosistem.

Sementara kartrid tinta printer memiliki efek yang lebih beracun terhadap lingkungan jika tidak dibuang dengan benar.

Sebagian besar kartrid tinta mengandung senyawa berbahaya dan logam berat yang dapat meracuni lingkungan serta kesehatan manusia dan hewan.

Apabila membuang baterai dan kartrid tinta printer secara serampangan, secara tidak langsung kita ikut meracuni tanah dan air serta merusak lingkungan.

Maka, perlu untuk membuang baterai dan kartrid tinta printer ke pengepul barang bekas supaya diolah kembali.

Baca juga: 4 Dampak Buruk PLTU Batu Bara terhadap Lingkungan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau