KOMPAS.com - Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara adalah teknologi yang membakar batu bara untuk menghasilkan uap guna membangkitkan listrik.
Di banyak negara, PLTU batu bara memainkan peran penting karena menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi warganya dan menggerakkan industrinya.
Di sisi lain, aktivitas PLTU batu bara seringkali menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan di sekitarnya.
Bahkan, PLTU batu bara disebut sebagai kontributor utama pemanasan global karena ada banyak fasilitas yang beroperasi di dunia.
Dilansir dari Global energy Monitor dan ODI, berikut empat dampak buruk PLTU terhadap lingkungan.
Baca juga: 125 Siswa SMKS 15 Taruna Bengkulu Berpotensi Terkena Dampak PLTU
PLTU batu bara menghasilkan berbagai emisi gas rumah kaca (GRK) yang berkontribusi besar terhadap perubahan iklim.
Sebagai perbandingkan, PLTU batu bara dengan kapasitas 1.000 megawatt (MW) menghasilkan dampak pemanasan global setara dengan 1,2 juta mobil.
Sementara itu, PLTU batu bara dengan kapasitas 500 MW rata-rata menghasilkan emisi 3,7 juta ton karbon dioksida, setara dengan menebang 161 juta pohon.
Badan Energi Internasional atau IEA melaporkan, lebih dari seperempat karbon dioksida secara global dihasilkan dari PLTU batu bara di seluruh dunia.
Baca juga: Slovakia Setop Produki Listrik dari PLTU, Andalkan PLTN dan Energi Terbarukan
PLTU batu bara menghasilkan berbagai gas yang berbahaya bagi lingkungan sekitar.
Berbagai gas berbahay dari akivitas PLTU batu bara adalah karbon dioksida, sulfur dioksida, dinitrogen oksida, karbon monoksida, dan lainnya.
Gas-gas tersebut selain menimbulkan bahaya bagi kesehatan juga berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.
Di AS dan China, PLTU batu bara merupakan sumber polusi udara luar ruangan terbesar.
Di India, menurut data satelit, PLTU batu bara juga menjadi penyebab utama terjadinya polusi udara di negara tersebut.
Baca juga: Tahun 2024, SMI Dukung Pensiun Dini PLTU Batubara
Selain menghasilkan emisi gas yang berbahaya, aktivitas PLTU juga mengeluarkan berbagai zat yang mencemari air.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya