KOMPAS.com - Di Spanyol, perubahan iklim dapat menyebabkan kecoak bermutasi dan memicu peningkatan jumlah serangga tersebut.
Sejak awal tahun hingga April ini, pihak berwenang Spanyol mencatat peningkatan gangguan kecoak yang dilaporkan warga, naik 33 persen dibandingkan 2023.
Para ahli mengatakan, rekor suhu panas yang terjadi belakangan ini memicu meningkatnya jumlah kecoak dan bermutasi.
Baca juga: Konektivitas Laut dan Atmosfer Berperan dalam Perubahan Iklim
Panas yang meningkat menyebabkan siklus metabolisme hama tersebut menjadi semakin cepat, sebagaimana dilansir Euronews, Kamis (18/4/2024).
Selain itu, suhu yang lebih panas dari rata-rata membuat musim kawin makhluk ini semakin lama. Ketahanan genetik mereka terhadap obat insektisida konvensional semakin meningkat.
Meningkatnya suhu hingga meningkatnya jumlah kecoak muaranya terkait dengan masalah kesehatan masyarakat yang lebih luas dan serius.
Direktur Asosiasi Perusahaan Kesehatan Lingkungan Nasional atau ANECPLA Jorge Galvan mengatakan kepada media Spayol 20 Minutos, para ahli khawatir perubahan genetik ini mempersulit pengendalian populasi kecoak secara efektif.
Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Penduduk Dunia Makin Miskin
Di satu sisi, para pengendali hama telah berusaha melawan masalah yang semakin meningkat ini.
Mereka mulai menggunakan metode yang tidak terlalu invasif dan lebih berkelanjutan, mulai dari praktik sanitasi yang lebih baik hingga perangkap mekanis.
Dalam beberapa tahun terakhir, Spanyol telah beralih secara bertahap dari iklim subtropis ke tropis. Kondisi tersebut menyebabkan periode aktif hama seperti kecoa menjadi lebih lama.
Selama beberapa dekade, pengendalian kecoak di Spanyol dilakukan dengan berbagai metode.
Baca juga: Bukan Cloud Seeding, Banjir Bandang Dubai Disebabkan Perubahan Iklim
Pada 1990-an, penyemprotan serangga digantikan dengan penggunaan umpan yang mengandung insektisida. Bahan-bahan ini melepaskan lebih sedikit bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.
Di sisi lain, jenis-jenis kecoak yang ada saat ini semakin kebal terhadap beberapa macam insektisida, yang berarti semakin banyak kecoak yang dapat bertahan hidup dan lebih lama.
Kecoak cenderung keluar dari hibernasinya saat musim semi mendekat.
Dan kini, seiring dengan memanasnya suhu Bumi, perkemabniakan hama tersebut di Spanyol yang tidak biasa menjadi masalah kesehatan masyarakat yang semakin mengkhawatirkan.
Baca juga: Brasil Hadapi Pemutihan Terumbu Karang Terparah akibat Perubahan Iklim
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya