Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unikom Lolos Semifinal Microsoft Imagine Cup 2024 Tingkat Dunia

Kompas.com - 26/04/2024, 07:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah solusi teknologi pertanian (agritech) inovatif yang dikembangkan oleh empat mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom) melalui Agricode, berhasil menjadi semifinalis Microsoft Imagine Cup 2024 tingkat dunia.

Bersaing dengan 19 semifinalis lain yang berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada, dan Tiongkok, Agricode dari Indonesia menjadi satu-satunya perwakilan Asia Tenggara yang menembus babak semi final, dengan memperjuangkan inovasi di bidang pertanian melalui aplikasi Agrimate.

Adapun Microsoft Imagine Cup adalah kompetisi teknologi tahunan global bagi pelajar dari seluruh dunia, yang ingin membangun startup dengan teknologi AI.

Baca juga: Libatkan 200 Mahasiswa UMK, BLDF Tanam Pohon Beragam Jenis

“Agrimate merupakan aplikasi multiplatform berbasis Microsoft Azure yang menawarkan solusi cerdas dan akurat untuk membantu petani mengatasi tantangan di setiap langkah pertanian,” ujar mahasiswa UNIKOM anggota tim Agricode, Adinda Regita Afifah Cahyani, dalam pernyataannya, Kamis (25/4/2024).

Menurutnya, aplikasi tersebut dapat membantu para petani Indonesia, untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui peningkatan produktivitas dan kesuksesan ekonomi.

“Ide aplikasi ini lahir dari kekhawatiran petani-petani Indonesia dalam menghadapi berbagai rintangan pada setiap musim tanam, mulai dari tahap pra-tanam hingga pasca-panen,” imbuhnya.

Misalnya, kata dia, tantangan mendapatkan pendanaan sebelum masa tanam, terutama bagi petani skala kecil yang merupakan 72,1 persen dari total petani di Indonesia menurut Survei Pertanian Terintegrasi (SITASI) BPS 2021.

Baca juga: Ada Beasiswa Rp 21,9 Miliar untuk Mahasiswa dari BI Kaltim

Ada pula tantangan menghadapi serangan hama selama masa tanam, dan penetapan harga yang sesuai untuk penjualan hasil panen selama pasca-panen.

Tentang aplikasi Agrimate

Ia menjelaskan, dengan layanan seperti Azure Machine Learning dan Azure Open AI Service, kapabilitas AI generatif di Agrimate membuat petani dapat memperkirakan kesesuaian jenis lahan dengan komoditas yang ditanam, mendeteksi penyakit tanaman secara dini, dan merekomendasikan teknik pertanian yang presisi, secara sederhana.

Sebuah solusi teknologi pertanian (agritech) inovatif yang dikembangkan oleh empat mahasiswa UNIKOM melalui Agricode, berhasil menjadi semifinalis Microsoft Imagine Cup 2024 tingkat dunia.Dok. UNIKOM Sebuah solusi teknologi pertanian (agritech) inovatif yang dikembangkan oleh empat mahasiswa UNIKOM melalui Agricode, berhasil menjadi semifinalis Microsoft Imagine Cup 2024 tingkat dunia.

“Petani cukup menggungah foto komoditas atau memasukkan data komoditas mereka ke fitur Agrimate yang sesuai, dan Agrimate akan segera merespons,” papar dia.

Sejauh ini, kata Dinda, integrasi tersebut memungkinkan fitur deteksi penyakit Agrimate mencapai tingkat akurasi 95,5 persen dan fitur prediksi harga pasar mencapai 90,2 persen.

Baca juga: Kuota KIP Kuliah 985.577 Mahasiswa, Dorong Akses Pendidikan Tinggi

Untuk meningkatkan ketepatan fitur prediksi, tim Agricode melatih large language model Agrimate menggunakan data dari pemerintah yang tersedia untuk publik, dan data yang bersumber dari perusahaan data science terkemuka.

Adapun aplikasi Agrimate dikembangkan oleh empat mahasiswa jurusan Teknik Informatika Unikom yakni Adinda Regita Afifah Cahyani, Dinar Nur Aziz, Fajar Buana Hidayat, dan Reymunda Alfathur.

Jadi solusi petani

Solusi Agrimate telah berhasil diujicobakan pada dua komoditas utama, yaitu cabai dan bawang merah, di dua kecamatan yang berbeda di Garut, Jawa Barat.

Dari tahap validasi masalah awal hingga tahap pengujian dan pelatihan petani, lebih dari 100 petani di kedua kecamatan tersebut telah merasakan manfaat langsung dari Agrimate.

Ke depannya, Agricode berupaya untuk memperluas penggunanya secara inklusif dengan melibatkan lebih banyak komunitas petani.

Baca juga: Bidik 3.000 Mahasiswa, Climate Innovation Acceleration 2024 Digelar

Dosen di CodeLabs Unikom yang melatih dan mendampingi tim Agricode, Adam Mukharil Bachtiar, mengatakan bahwa misi utama Agricode adalah memecahkan masalah sosial yang selalu ada di sekitar petani Indonesia setiap tahunnya.

“Dengan tujuan ini, para anggota Divisi CodeLabs (Direktorat Inovasi dan Kompetisi Unikom) yang membentuk tim Agricode, membangun Agrimate untuk dapat mengatasi masalah sosial dengan solusi teknologi modern,” tutur dia.

Menurutnya, keberhasilan tim Agricode melaju ke babak semifinal dalam ajang penghargaan global yang sangat bergengsi ini telah membuktikan bahwa masa depan teknologi Indonesia berada di tangan yang tepat.

“Kami sangat mengapresiasi kerja keras mereka," pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan

Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan

Pemerintah
Masyarakat Jabodetabek Butuh Hutan Sebagai Penyangga, Tapi Alih Fungsi Lahan Kian Masif

Masyarakat Jabodetabek Butuh Hutan Sebagai Penyangga, Tapi Alih Fungsi Lahan Kian Masif

Pemerintah
Eksekutif Perusahaan Setuju Aktivitas Keberlanjutan Bisa Dongkrak Penjualan

Eksekutif Perusahaan Setuju Aktivitas Keberlanjutan Bisa Dongkrak Penjualan

Swasta
Walhi Laporkan 47 Perusahaan yang Diduga Rusak Lingkungan ke Kejagung

Walhi Laporkan 47 Perusahaan yang Diduga Rusak Lingkungan ke Kejagung

Pemerintah
RUU Masyarakat Adat: Janji Politik atau Ilusi Hukum?

RUU Masyarakat Adat: Janji Politik atau Ilusi Hukum?

Pemerintah
Jakarta Jadi Pionir Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Jakarta Jadi Pionir Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Pemerintah
Jakarta dan Hangzhou Alami Dampak Paling Parah akibat Perubahan Cuaca Ekstrem

Jakarta dan Hangzhou Alami Dampak Paling Parah akibat Perubahan Cuaca Ekstrem

Pemerintah
Pemasangan Panel Surya Global Dinginkan Bumi Hingga 0,13 Derajat C

Pemasangan Panel Surya Global Dinginkan Bumi Hingga 0,13 Derajat C

LSM/Figur
Pemerintah Wacanakan Bangun Hutan Wakaf untuk Ibadah dan Pelestarian Alam

Pemerintah Wacanakan Bangun Hutan Wakaf untuk Ibadah dan Pelestarian Alam

Pemerintah
Pemerintah Akan Evaluasi PLTSa, dari 12 Kota Hanya 2 yang Beroperasi

Pemerintah Akan Evaluasi PLTSa, dari 12 Kota Hanya 2 yang Beroperasi

Pemerintah
Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid

Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid

LSM/Figur
Jakarta Kembali Masuk 10 Besar Ibu Kota Paling Berpolusi di Dunia Sepanjang 2024

Jakarta Kembali Masuk 10 Besar Ibu Kota Paling Berpolusi di Dunia Sepanjang 2024

LSM/Figur
Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Pemerintah
Pemerintah Targetkan 30 Kota Kelola Sampah Jadi Listrik 4 Tahun Lagi

Pemerintah Targetkan 30 Kota Kelola Sampah Jadi Listrik 4 Tahun Lagi

Pemerintah
Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau