KOMPAS.com - Pekerjaan hijau atau green jobs tak hanya terbatas pada sektor energi terbarukan saja, melainkan mencakup berbagai hal.
Manajer Kebijakan dan Advokasi Koaksi Indonesia Azis Kurniawan menjelaskan, green jobs merupakan pekerjaan layak dan ramah lingkungan.
Green jobs meliputi semua sektor contohnya pekerja di manufaktur, konstruksi, perkantoran hijau, usaha konstruksi hijau, gedung ramah lingkungan, dan lain sebagainya.
Baca juga: Perkuat Green Jobs di Perdesaan, Koperasi Hijau Perlu Payung Hukum
"Pekerjaan layak indikatornya banyak, tidak eksploitatif secara fiskal dan tidak diskriminatif secara sosial. Kedua, pekerjaannya berkontribusi memulihkan lingkungan," jelas Azis dalam keterangan tertulis, Senin (22/4/2024).
Azis menuturkan, ada beberapa kriteria green jobs menurut Organisasi Perburuh Internasional atau International Labour Organization (ILO).
Kriteria-kriteria tersebut adalah mampu meningkatkan efisiensi energi dan menghemat bahan baku, membatasi gas rumah kaca, meminimalisasi limbah dan polusi, serta mengembalikan ekosistem atau memulihkan ekosistem.
Azis menambahkan, green jobs harus bisa mendukung upaya adaptasi terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, sudah waktunya anak-anak muda mulai atau menekuni bidang tersebut.
Baca juga: Koperasi Hijau di Daerah Terpencil Mampu Ciptakan Green Jobs
Dengan luasnya lingkup green jobs, masyarakat kini bisa beralih menekuni pekerjaan ramah lingkungan.
"Selama kita di kantor menggunakan energi dengan efisien, termasuk menggunakan kertas bolak-balik itu masuk kategori green jobs. Mematikan alat pendingin udara dan lampu penerangan juga termasuk. Banyak orang tidak merasa bekerja di green jobs, padahal kalau mereka tahu mereka sudah melakukannya setiap hari," tutur Azis.
Aziz memprediksi, green jobs akan semakin berkembang di Indonesia.
Berkembangnya green jobs di Indonesia menurut Koaksi tak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.
Baca juga: Sambut Green Jobs, Ini 5 Lapangan Kerja dari Energi Terbarukan
Faktor tersebut membuat bertumbuhnya usaha kecil yang berkontribusi pada lingkungan, misalnya usaha pemanfaatan limbah menjadi produk lain seperti tas, kemasan makanan, hingga kertas daur ulang.
Selain itu, saat ini ada semakin banyak perusahaan yang membentuk divisi keberlanjutan.
Dengan adanya divisi keberlanjutan, suatu perusahaan harus patuh terhadap berbagai regulasi terkait keberlanjutan, misalnya proses produksi ataupun bahan baku.
Koaksi Indonesia juga sudah menghitung kebutuhan tenaga kerja langsung di energi terbarukan berdasarkan kapasitas terpasang energi terbarukan dalam target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Menurut penghitungan Koaksi Indonesia berdasarkan RUEN, pada 2030 akan dibutuhkan lebih dari 430.000 tenaga kerja green jobs langsung, yaitu tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses pembangunan pembangkit untuk menghasilkan energi listrik dengan energi terbarukan.
Baca juga: Daftar Skill dan Jurusan yang Dibutuhkan Green Jobs Teknik
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya