KOMPAS.com - Aliansi perusahaan listrik global yang tergabung dalam Utilities for Net Zero Alliance (UNEZA) sepakat menambah kapasitas energi terbarukan hingga 2,5 kali lipat pada 2030 alias enam tahun lagi.
Komitmen tersebut tertuang dalam UNEZA Roadmap to 2030 yang disampaikan dalam Majelis ke-14 Badan Energi Terbarukan Internasional atau International Renewable Energy Agency (Irena) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (19/4/2024).
Roadmap atau peta jalan tersebut berfokus pada peningkatan kecepatan investasi dan pengembangan jaringan listrik.
Baca juga: Festival Energi Terbarukan 2024, Ajak Masyarakat Turunkan Emisi
Rencana tersebut bakal menjawab kebutuhan untuk meningkatkan dan memodernisasi infrastruktur jaringan listrik global guna mendukung pengembangan energi bersih dan peningkatan total energi terbarukan tiga kali lipat pada 2030.
Target peningkatan energi terbarukan sebanyak tiga kali lipat pada 2030 sendiri disepakati para petinggi dunia dalam KTT Iklim COP28 di Dubai, UEA, tahun lalu.
Menurut Irena, butuh investasi ke jaringan listrik sekitar 720 miliar dollar AS per tahun untuk meningkatkan energi terbarukan sesuai target.
Dalam pernyataan bersama, para CEO UNEZA menekankan pentingnya pemberdayaan infrastruktur jaringan listrik.
Baca juga: 7 Negara Ini Andalkan Listrik Energi Terbarukan di Atas 99 Persen
Mereka juga mendesak para pembuat kebijakan untuk melibatkan industri guna mengatasi kemacetan dan membuka aliran modal.
UNEZA Roadmap to 2030 berfokus pada tiga bidang utama yaitu mengurangi risiko rantai pasokan, memfasilitasi dukungan kebijakan dan peraturan, serta mobilisasi modal.
Co-Chair UNEZA Jasim Husain Thabet mengatakan, perusahaan-perusahaan listrik global mengambil langkah berani menuju target peningkatan tiga kali lipat energi terbarukan pada 2030.
"Tidak hanya dalam hal rencana investasi konkret kami, namun juga dalam upaya kami mengatasi hambatan transisi energi, khususnya pada jaringan listrik," kata Thabet dikutip dari siaran pers Irena.
Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur jaringan listrik sangat penting untuk memungkinkan transisi energi dan perluasan pembangkit listrik dari energi terbarukan.
Baca juga: ATW Solar Dukung Realisasi TKDN Energi Terbarukan
Sementara itu, Direktur Jenderal Irena Francesco La Camera menyampaikan, transisi energi menuju sistem energi berbasis energi terbarukan semakin cepat
"Dan dengan penerapan tujuan global untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan pada 2030 dalam COP28, tren ini diperkirakan akan semakin meningkat," jelas La Camera.
Dia menambahkan, meningkatkan energi terbarukan sebesar tiga kali lipat pada 2030 membutuhkan modernisasi infrastruktur jaringan yang lebih saling terhubung dan fleksibel yang mendukung energi terbarukan.
"Pengumuman rencana aksi UNEZA merupakan langkah signifikan untuk mencapai tujuan tersebut mengatasi kebutuhan mendesak ini, menunjukkan peran penting yang dapat dimainkan oleh perusahaan listrik dalam mentransformasi sistem energi kita dan mewujudkan target net zero," tutur La Camera.
Baca juga: Perkembangan Energi Terbarukan Global: Besar, tapi Belum Sesuai Target
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya