KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan Indonesia membutuhkan banyak terobosan inovasi guna pemenuhan air minum dan sanitasi bagi masyarakat.
Terobosan diperlukan agar negara dapat mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan keenam yakni air bersih dan sanitasi layak.
Peneliti Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN Ignasius Sutapa mengatakan, pemenuhan akses air minum dan sanitasi sejauh ini masih terbatas di Pulau Jawa.
Baca juga: Soal Pembentukan Badan Air Nasional, AHY Mau Lapor Jokowi
Sedangkan pemenuhan akses air minum dan sanitasi di daerah-daerah lain seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua masih sangat rendah.
"Beberapa PDAM (perusahaan daerah air minum) yang pernah saya survei hanya bisa menyuplai tidak lebih dari 10 persen penduduk, sehingga terobosan-terobosan sangat diperlukan," ujar Ignasius, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (21/5/2024).
Ignasius menuturkan, pembicaraan tentang air tak pernah ada habisnya karena seluruh kehidupan di Bumi punya nyawa dan membutuhkan air.
Bahkan, para astronom yang melakukan penjelajahan luar angkasa selalu berusaha mencari air terlebih dahulu dalam setiap kini pencarian jejak-jejak kehidupan di planet lain.
Baca juga: CCEP Indonesia Incar Penurunan Penggunaan Air 10 Persen Tahun 2023
"Air menjadi hak dasar yang harus dipenuhi setiap negara yang mempunyai penduduk. Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan hak dasar terhadap air sebenar 60 liter per orang setiap hari," kata Ignasius.
Lebih lanjut, dia menyampaikan BRIN menciptakan berbagai inovasi untuk membantu negara dalam memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi bagi masyarakat.
Salah satu inovasi yang dibuat adalah instalasi pengolahan air gambut atau IPAG.
Baca juga: Hadir di World Water Forum 2024, Vinilon Group Komitmen Dukung Ketersediaan Air Bersih Berkelanjutan
Air gambut yang memiliki tingkat keasaman tinggi dan mengandung pewarna alami. Dengan adanya IPAG, air gambut dapat diolah menjadi air bersih dan air minum yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat.
"Sekarang kami sanggup mengolah hampir semua jenis air baku yang ada di Indonesia," ucap Ignasius.
Ia berharap, semangat World Water Forum ke-10 yang sedang berlangsung di Bali dapat menjadi fokus semua pihak dan komitmen pemerintah untuk mempercepat pemenuhan hak dasar masyarakat terhadap air.
Baca juga: 10 Miliar Jiwa Terancam Krisis Tanah dan Air, AHY Usulkan 3 Hal
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya