Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2024, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Badan Energi International atau International Energy Agency (IEA) menyerukan pelipatgandaan efisiensi energi  pada 2023 sesuai dengan kesepakatan COP28 di Dubai.

Berdasarkan analisis IEA, peningkatan efisiensi energi merupakan upaya penting dalam membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celsius pada pertengahan abad ini.

Agar efisiensi meningkat dua kali lipat, setiap tahunnya diperlukan peningkatan lebih dari 4 persen hingga 2030.

Baca juga: KESDM: Efisiensi Energi RI Cukup Baik Dibandingkan Anggota G20

Akan tetapi, data IEA menungkukkan bahwa peningkatan tahunan pada 2023 hanya 1 persen. Padahal tahun lalu peningkatan efisiensi energi 2 persen.

IEA menyampaikan, melambatnya peningkatan efisiensi energi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk rekor suhu panas yang mendorong peningkatan permintaan AC di wilayah yang lebih hangat.

Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol menyampaikan, meski COP28 telah membawa ambisi yang besar, pihaknya masih belum melihat adanya kemajuan dalam efisiensi energi secara global.

Dia mendorong negara-negara di seluruh dunia serta pihak swasta untuk memainkan peran yang lebih besar.

Baca juga: ABB Ajak Industri Ikut Gerakan Efisiensi Energi, Kejar Emisi Bersih

"Kami telah melihat kemajuan yang pesat, termasuk dari negara-negara seperti Kenya," kata Birol dalam pembukaan konferensi global mengenai efisiensi energi yang digelar IEA di Nairobi, Kenya, Rabu (22/5/2024).

Efisiensi energi turut berperan penting dalam memperlambat pertumbuhan emisi hingga saat ini, sebagaimana dikutip dari siaran pers IEA.

Berbagai kebijakan seperti standar efisiensi untuk gedung, mobil, dan peralatan rumah tangga terbukti dapat menghemat tagihan energi dan mengurangi emisi di seluruh dunia.

Analisis IEA menunjukkan, efisiensi energi dapat menghasilkan penghematan yang lebih besar dalam hal permintaan energi, emisi, dan biaya.

Baca juga: Jika Industri Gandakan Efisiensi Energi, Hemat Rp 7.000 Triliun Per Tahun

Diperkirakan bahwa meningkatkan efisiensi energi hingga dua kali lipat akan mmemangkas tagihan energi konsumen di negara-negara maju hingga sepertiganya, serta penghematan besar di negara-negara berkembang.

Target tersebut juga akan menghasilkan 4,5 juta lebih banyak pekerjaan dalam bidang efisiensi energi dibandingkan saat ini.

Birol mendesak semua pemerintah untuk memasukkan atau memperkuat target efisiensi energi dalam pembaruan penyusunan Nationally Determined Contribution (NDC) kedua.

Hal tersebut diperlukan guna menjaga momentum dari COP28 untuk membantu mencapai target mencegah kenaikan suhu Bumi di atas 1,5 derajat celsius.

Baca juga: Green Office Park 1 Sabet Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH Cabut Izin PT Daeri Rima Mineral karena Berpotensi Rusak Lingkungan
KLH Cabut Izin PT Daeri Rima Mineral karena Berpotensi Rusak Lingkungan
Pemerintah
Ikan Badut Selamatkan Diri dari Gelombang Panas dengan Menciut
Ikan Badut Selamatkan Diri dari Gelombang Panas dengan Menciut
Pemerintah
KKP Dorong Penataan Ruang Laut Demi Keberlanjutan Ekosistem
KKP Dorong Penataan Ruang Laut Demi Keberlanjutan Ekosistem
Pemerintah
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Pemerintah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Pemerintah
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik 'Virgin', Perluas Tanggung Jawab Produsen
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik "Virgin", Perluas Tanggung Jawab Produsen
Pemerintah
4 Juta Hektare Area Riau Berubah Jadi Lahan Sawit, Ancam Biodiversitas
4 Juta Hektare Area Riau Berubah Jadi Lahan Sawit, Ancam Biodiversitas
Pemerintah
Anggrek Baru Ditemukan di Kalimantan, Bukti Besarnya Potensi Hutan
Anggrek Baru Ditemukan di Kalimantan, Bukti Besarnya Potensi Hutan
Pemerintah
DLH Jakarta Minta Warga Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan
DLH Jakarta Minta Warga Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan
Pemerintah
Mengoptimalkan Panas Bumi untuk Akselerasi Energi Terbarukan
Mengoptimalkan Panas Bumi untuk Akselerasi Energi Terbarukan
Pemerintah
Jurus KLH Atasi Polusi Udara Jabodetabek di Tengah Musim Kemarau
Jurus KLH Atasi Polusi Udara Jabodetabek di Tengah Musim Kemarau
Pemerintah
Dukung Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
Dukung Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
BUMN
Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
BUMN
Mengapa Lamun Penting untuk Tangkal Perubahan Iklim?
Mengapa Lamun Penting untuk Tangkal Perubahan Iklim?
LSM/Figur
Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau