KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, peningkatan efisiensi energi di Indonesia cukup baik dibandingkan negara-negara G20 lainnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan, rata-rata perkembangan intensitas energi Indonesia sebesar 3 persen dalam satu dekade terakhir.
Hal tersebut disampaikan Dadan dalam salah satu pertemuan negara-negara anggota Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) di Nairobi, Kenya, Rabu (22/5/2024).
Baca juga: ABB Ajak Industri Ikut Gerakan Efisiensi Energi, Kejar Emisi Bersih
Untuk diketahui, intensitas energi merupakan parameter dalam menilai efisiensi energi di sebuah negara, yang mengukur jumlah konsumsi energi per produk domestik bruto (PDB).
Semakin rendah angka intensitas energi, semakin efisien penggunaan energi disebuah negara.
"Kemajuan perkembangan Indonesia dalam peningkatan efisiensi energi cukup baik dibandingkan negara-negara G20 lainnya, dengan rata-rata perkembangan intensitas energi sebesar 3 persen dalam dekade terakhir," ujar Dadan dilansir dari siaran pers.
Dadan menambahkan, Indonesia terus meningkatkan aksi kebijakan energi efisiensi antara lain dengan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) No 33 tahun 2023 tentang Konservasi Energi.
Baca juga: Jika Industri Gandakan Efisiensi Energi, Hemat Rp 7.000 Triliun Per Tahun
PP tersebut menjadi panduan implementasi langkah-langkah efisiensi energi di sektor-sektor industri, bangunan gedung, dan transportasi.
Dia menambahkan, pemerintah juga memperluas implementasi sistem pengelolaan energi di sektor industri dengan mencakup 450 pelaku industri intensif energi.
"Diestimasikan sekitar 5,28 juta ton setara minyak (TOE) penghematan energi di sektor industri pada 2030," ungkap Dadan.
Di sektor bangunan, Dadan menuturkan pemerintah memperkuat implementasi regulasi bangunan gedung dan penerapan bangunan hijau dan cerdas.
Baca juga: Green Office Park 1 Sabet Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi
Lebih dari 700 bangunan gedung akan menerapkan sistem pengelolaan energi tahun depan.
Dengan penerapan tersebut, tiperkirakan akan terjadi penghematan energi sebesar 66.000 TOE dari gedung-gedung pada 2030.
"Dalam peningkatan efisiensi energi di sektor transportasi, pemerintah mendorong pemakaian kendaraan listrik serta pengaturan standar-standar ekonomi bahan bakar," urai Dadan.
Pada 2030, pemerintah menargetkan pemakaian 2 juta unit kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua.
Baca juga: Stakeholder Sektor Bangunan Didorong Bikin Terobosan Proyek Efisiensi Energi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya