Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayar Tol Tanpa Setop MLFF Bisa Kurangi Emisi Karbon 3.193,75 tCO2e Per Tahun

Kompas.com - 31/05/2024, 15:15 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sistem transaksi jalan tol non-tunai nirsentuh nirhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) yang akan diterapkan pemerintah mulai akhir tahun, disebut dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengatakan, selain mengurai kemacetan dan digitalisasi pembayaran, penerapan MLFF juga akan meniadakan antrian pada gerbang tol dan mengurangi polusi udara akibat berhentinya kendaraan.

“Penerapan sistem MLFF di antaranya bisa mengurangi masalah kemacetan yang muncul di gerbang tol karena sistem tap, sehingga meminimalisasi kepadatan dan polusi udara,” ujar Attila, dikutip dari Kompas.com (29/5/2024). 

Sebagai informasi, sistem MLFF nantinya menggunakan teknologi digital Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan perjalanan pengguna jalan tol dapat diketahui melalui GPS di ponsel. 

Baca juga: Sistem Transaksi Tol MLFF Bisa Kurangi Kemacetan hingga Polusi Udara

Ke depan, setelah teknologi MLFF mulai diimplementasikan, aplikasi yang akan digunakan dalam penerapan teknologi MLFF ini diberi nama 'CANTAS'. 

Sehingga pengguna jalan tol harus mengunduh CANTAS di smartphone masing-masing, melakukan registrasi kendaraan beserta data diri, serta melakukan pilihan pembayaran pada aplikasi tersebut.

Selain itu, pengendara juga dapat menggunakan perangkat Electronic Route Ticket di mana pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai, dikutip dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (11/10/2022). 

Adapun sistem MLFF telah diujicobakan di Tol Bali Mandara sejak 12 Desember 2023. Rencananya, sistem akan diterapkan bertahap mulai Oktober atau akhir tahun 2024.

Selama masa transisi, sistem yang digunakan adalah Single Lane Free Flow (SLFF) dengan tetap menggunakan barrier.

Total emisi karbon di jalan tol

Lantas, seberapa besar jumlah emisi karbon yang muncul akibat kendaraan di jalan tol? Lalu, sejauh mana kontribusi sistem MLFF dalam mengurangi emisi di tol?

Impact Manager dan Reseacher Jejakin Aisya Yohanifa menyampaikan, estimasi berdasarkan Laporan Tahunan Jasa Marga 2023, terdapat 3.500 kendaraan melewati jalan tol Jasa Marga per hari.  

Adapun jarak tempuh rata-rata harian kendaraan pribadi di jalan tol berkisar 50 kilometer (km), berdasarkan data dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Baca juga: Elektrifikasi Transportasi Perkotaan Kurangi Emisi GRK dan Polusi

Dalam setahun, ada total 365 hari. Artinya, total jarak tempuh per tahun bisa dihitung yaitu 3.500 kendaraan x 50 km x 365 hari = 63.875.000 km. 

"Dari data Jejakin, emisi kendaraan pribadi berkisar 250 gCO2e/km," ujar Aisya saat dihubungi Kompas.com (Jumat (31/5/2024). 

Sehingga, total emisi karbon per tahun yang dikeluarkan oleh kendaraan pribadi di jalan tol, dihitung yakni 63.875.000 km x 250 gCO2e/km, hasilnya adalah 15.968.750.000 gCO2e. 

"Artinya 15.968,75 tCO2e (ton karbon dioksida setara) per tahun," imbuh Aisya. 

MLFF bisa kurangi emisi 20-30 persen

Lebih lanjut, Aisya menjelaskan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) dapat memungkinkan kendaraan melewati gerbang tol tanpa berhenti.

"Implementasi MLFF dapat mengurangi emisi karbon melalui beberapa cara," ujar Aisya. 

Pertama, mengurangi kemacetan karena kendaraan tidak perlu berhenti dan kemudian berakselerasi lagi, yang mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi.

Baca juga: Emisi Karbon Baterai Nikel Lebih Tinggi daripada LFP

Kedua, mengoptimalkan aliran lalu lintas. Dengan aliran lalu lintas yang lebih lancar, kecepatan rata-rata kendaraan bisa meningkat, yang umumnya lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar dibandingkan kecepatan yang fluktuatif.

Ia menjelaskan, menurut Laporan Internal BPJT dan Kementerian Perhubungan tentang implementasi MLFF di Indonesia, sistem MLFF bisa mengurangi emisi karbon di jalan tol hingga 20-30 persen, tergantung pada kondisi spesifik. 

Jika efisiensi penurunan emisi dengan adanya MLFF adalah sebesar 20 persen, perhitungan potensi penurunan emisi dari MLFF dihitung dengan cara 20% x 15.968,75 tCO2e. Hasilnya adalah 3.193,75 tCO2e per tahun. 

"Jadi dengan asumsi sebelumnya, implementasi MLFF di Indonesia berpotensi mengurangi emisi karbon di jalan tol sebesar 3.193,75 tCO2e per tahun," pungkas dia. 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Kerusakan Laut, Penggunaan Plastik Harus Dikurangi hingga 25 Persen

Cegah Kerusakan Laut, Penggunaan Plastik Harus Dikurangi hingga 25 Persen

Pemerintah
Polusi Ozon Berpotensi Kurangi Pertumbuhan Hutan Tropis

Polusi Ozon Berpotensi Kurangi Pertumbuhan Hutan Tropis

LSM/Figur
Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta

Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta

Swasta
Pemerintah Perlu Dorong Bahan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Pemerintah Perlu Dorong Bahan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Pemerintah
Komitmen Implementasikan ESG, The Sanur Terima Asian Impact Awards 2024

Komitmen Implementasikan ESG, The Sanur Terima Asian Impact Awards 2024

Swasta
Peneliti Kembangkan Metode Daur Ulang Logam Limbah Elektronik

Peneliti Kembangkan Metode Daur Ulang Logam Limbah Elektronik

Pemerintah
Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan

Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan

Pemerintah
Pakar Kelautan Definisikan Ulang Konsep Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Pakar Kelautan Definisikan Ulang Konsep Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Pemerintah
IESR: Kapasitas PLTU Perlu Dikurangi 2-3 GW per Tahun hingga 2045

IESR: Kapasitas PLTU Perlu Dikurangi 2-3 GW per Tahun hingga 2045

LSM/Figur
Agincourt Resources Sabet Penghargaan Kaidah Pertambangan yang Baik

Agincourt Resources Sabet Penghargaan Kaidah Pertambangan yang Baik

Swasta
Menilik Tantangan, Peluang, dan Masa Depan Ketahanan Air Berkelanjutan di Tanah Air

Menilik Tantangan, Peluang, dan Masa Depan Ketahanan Air Berkelanjutan di Tanah Air

Swasta
Pemerintah Target Tambah Kapasitas Terpasang PLTB 5 GW hingga 2030

Pemerintah Target Tambah Kapasitas Terpasang PLTB 5 GW hingga 2030

Pemerintah
Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

Swasta
Asa dari Lahan Bekas Tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara

Asa dari Lahan Bekas Tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara

Swasta
PT GNI Upayakan Perbaikan Gizi dan Kesehatan Warga Lingkar Industri

PT GNI Upayakan Perbaikan Gizi dan Kesehatan Warga Lingkar Industri

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau