Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel Punca Dikembangkan Jadi Kosmetik, Lebih Minim Limbah Industri

Kompas.com - 31/05/2024, 11:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Industri stem cell (sel punca) saat ini dapat menghasilkan turunan penelitian yang memiliki potensi komersialisasi tinggi.

Peneliti Pusat Riset Kedokteran Praklinis dan Klinis Organisasi Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Reza Yuridian Purwoko mengatakan, contoh pemanfaatan penelitian sel punca adalah untuk kosmetik dan bahan baku kosmetik, seperti mengatasi kerontokan rambut dan anti aging (penuaan).

"Saat ini BRIN mengembangkan riset metode produksi liposom dari ekstrak kedelai Indonesia berbasis uji sel punca menggunakan teknologi hijau. Dengan penelitian ini diharapkan performa sel punca dalam terapi regeneratif meningkat," ujar Reza.

Baca juga: World Water Forum Jadi Ajang Kolaborasi Inovasi Air Dunia

Hal ini ia sampaikan dalam acara Temu Bisnis Pemanfaatan Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan di Jakarta, Kamis (30/5/2024). 

"Riset ini akan sangat bermanfaat bagi kebutuhan bahan baku kosmetik dan industri kesehatan lainnya yang berkaitan dengan antiaging," imbuhnya. 

Dengan menggunakan teknologi hijau, riset sel punca memiliki banyak manfaat lainnya, antara lain dapat mengurangi limbah industri yang berbahaya bagi lingkungan.

"Kemudian metode ini juga meminimalisasi dampak negatif bahan kimia pada pekerja dan peneliti. Penelitian ini juga meningkatkan keamanan bahan baku pengobatan penyakit degeneratif yang berbasis terapi sel, sel punca, maupun turunannya," papar dia.

Reza menjelaskan, kedelai yang digunakan dalam penelitian ini merupakan varietas Argomulyo. Estraknya terpurifikasi kaya fosfatidilkolin dan ini merupakan bahan baku ideal untuk produksi liposom.

Baca juga: Inovasi Sosial Mapalus Tumompaso Bawa PGE Raih Proper Emas

Dengan metode yang dikembangkan BRIN, dapat berpotensi menghasilkan liposom dengan stabilitas tinggi yang efektif menstimulasi pertumbuhan sel punca.

Sebagai informasi, sel punca merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.

Dorong riset dan inovasi BRIN

BRIN melalui Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri menggelar Temu Bisnis Pemanfaatan Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, pada Kamis (30/5/2024). 

Kegiatan ini diikuti sekitar 450 peserta yang terdiri dari kalangan industri bidang kesehatan serta periset BRIN.

Hadir juga Asosiasi Industri Kesehatan seperti GP Farmasi, GP Jamu, Gakeslab, Aspaki, Hipelki, Perkosmi, Asosiasi Healtech, Amvesindo, HIPMI dan MIKTI serta dari pihak regulator Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Baca juga: Pemerintah Terus Kembangkan Inovasi Energi Hijau, Termasuk Hidrogen

Berbagai isu menjadi topik pembahasan yang meliputi lima bidang fokus kajian yakni : farmasi dan radiofarmaka; obat tradsional, fitofarmaka dan kosmetika; alat kesehatan berbasis kecerdasan artifisial, elektromedik dan mekatronik; alat kesehatan berbasis material dan non elektrik; serta vaksin, biofarmasi, dan terapeutik.

Kegiatan ini menjadi salah satu ajang bertemunya para periset BRIN dalam menampilkan berbagai hasil riset, inovasi, dan invensinya agar dapat diimplementasikan kalangan industri. Tujuannya agar hasil riset dan inovasi dapat dikomersialisasikan oleh industri.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Roadshow di Bandung, SRECharged Dorong Percepatan Adopsi Motor Listrik Tanah Air

Roadshow di Bandung, SRECharged Dorong Percepatan Adopsi Motor Listrik Tanah Air

LSM/Figur
Pasar Teknologi Bersih Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2035

Pasar Teknologi Bersih Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2035

Pemerintah
50 Diskusi dan 44 Pembicara Hadir dalam Acara Langkah Membumi Festival 2024

50 Diskusi dan 44 Pembicara Hadir dalam Acara Langkah Membumi Festival 2024

Swasta
Pusat Data Ramah Lingkungan Bantu Dorong Investasi Hijau di Asia Tenggara

Pusat Data Ramah Lingkungan Bantu Dorong Investasi Hijau di Asia Tenggara

Pemerintah
Dorong Keberlanjutan, Blibli Kembali Gelar Langkah Membumi Festival

Dorong Keberlanjutan, Blibli Kembali Gelar Langkah Membumi Festival

Swasta
Setengah Kota Besar Dunia Hadapi Risiko Iklim Parah pada 2050

Setengah Kota Besar Dunia Hadapi Risiko Iklim Parah pada 2050

Pemerintah
Jumlah Mikroplastik di Air Tawar Meningkat

Jumlah Mikroplastik di Air Tawar Meningkat

Pemerintah
Dorong Irigasi Berkelanjutan, Balai Teknik Irigasi Kementerian PU Jalin Kerja Sama dengan MRC

Dorong Irigasi Berkelanjutan, Balai Teknik Irigasi Kementerian PU Jalin Kerja Sama dengan MRC

Pemerintah
Dorong Pemakaian EV, Penempatan Stasiun Pengisian Listrik Perlu Diperhatikan

Dorong Pemakaian EV, Penempatan Stasiun Pengisian Listrik Perlu Diperhatikan

Pemerintah
Ilmuwan Peringatkan Bumi Makin Tidak Layak Huni

Ilmuwan Peringatkan Bumi Makin Tidak Layak Huni

Pemerintah
Greenpeace: Restorasi Lahan Gambut 10 Tahun Terakhir Tidak Memuaskan

Greenpeace: Restorasi Lahan Gambut 10 Tahun Terakhir Tidak Memuaskan

LSM/Figur
Presiden Prabowo Didorong Jadikan Transisi Energi Misi Nasional

Presiden Prabowo Didorong Jadikan Transisi Energi Misi Nasional

LSM/Figur
Di COP16 Kolombia, Masyarakat Sipil Desak Pemerintah RI Batasi Produksi Nikel

Di COP16 Kolombia, Masyarakat Sipil Desak Pemerintah RI Batasi Produksi Nikel

LSM/Figur
Kali Pertama dalam 130 Tahun Gunung Fuji Telat Bersalju, Pertanda Buruk?

Kali Pertama dalam 130 Tahun Gunung Fuji Telat Bersalju, Pertanda Buruk?

Pemerintah
Perubahan Iklim Bikin Ekonomi Negara Asia dan Pasifik Rugi Besar

Perubahan Iklim Bikin Ekonomi Negara Asia dan Pasifik Rugi Besar

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau