KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengungkapkan ada empat proyek energi hijau yang akan beroperasi pada 2025.
Proyek-proyek tersebut meliputi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Baca juga: Potensi Pembiayaan Hijau di Era Net Zero
Keempat proyek yang akan beroperasi pada 2025, yakni PLTS Terapung Saguling dengan kapasitas 60 megawatt (MW), PLTS Terapung Karangkates berkapasitas 100 MW, PLTB Timor dengan kapasitas 22 MW, dan PLTB Tanah Laut dengan 70 MW.
"Sebagai kelanjutan pemenuhan komitmen PLN dalam meningkatkan bauran EBT di Indonesia, ke depan akan semakin banyak proyek pembangkit EBT PLN yang segera beroperasi," ujar Darmawan, sebagaimana dilansir Antara.
Darmawan menambahkan, selain keempat proyek tersebut juga ada proyek PLTS Terapung Singkarak 50 MW yang akan beroperasi pada 2026.
Lalu juga ada PLTB Sulbagsel dengan kapasitas 60MW dan 70 MW yang akan beroperasi pada 2027.
Baca juga: Kemnaker: Pekerjaan Hijau Tak Bisa Dihindari
"Ke depan kami segera mengakselerasi seluruh pipeline pembangunan EBT yang sudah tercantum dalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2021–2030," kata Darmawan.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan PLN telah mengimplementasikan RUPTL Hijau 2021–2030 dengan porsi energi baru terbarukan sebesar 20,9 gigawatt (GW) hingga 2030.
Rincian dari 20,9 GW EBT tersebut yakni 10,4 GW dipasok oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA), 5,0 GW PLTS dan PLTB, biomassa sebesar 0,6 GW, panas bumi sebesar 3,4 GW, serta pembangkit lainnya sebesar 1,5 GW.
"Sampai dengan April 2024, PLN dengan upaya terbaiknya sudah memproses 17,5 GW pembangkit berbasis pada energi terbarukan," ucap Darmawan.
Baca juga: Implementasi Pembangunan Hijau Terganjal Sejumlah Tantangan
Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 GW dalam proses pendanaan, 7,8 GW dalam proses pengadaan, 3,46 GW dalam proses konstruksi, dan 1,1 GW sudah beroperasi.
Sedangkan, sebesar 3,6 GW masih dalam proses perencanaan.
"PLN menegaskan kembali berkomitmen untuk mewujudkan transisi energi menuju Net Zero Emission 2060," kata Darmawan.
Baca juga: Terapkan Ekonomi Hijau, Vasanta Daur Ulang Pakaian
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya