Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia’s SDGs Center Network Diluncurkan, Jadi Wadah Pertukaran Berbagai Pihak

Kompas.com, 13 Juni 2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meluncurkan Indonesia’s Sustainable Development Goals (SDGs) Center Network (ISCN).

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan, sentra SDGs tersebut akan memperkuat kolaborasi dan peran SDGs Center seluruh Indonesia.

"Melalui pertukaran pengetahuan, pengalaman, inovasi, dan lainnya yang diharapkan semua dapat membantu Indonesia mempercepat pencapaian target-target SDGs," ujar Vivi sebagaimana dilansir Antara, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Cara Daftar Lestari Awards 2024, Penghargaan Perusahaan Peduli SDGs

Peluncuran tersebut diresmikan secara langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Sejak 30 Mei 2024, Bappenas telah menyelenggarakan forum komunikasi yang mempertemukan para pengurus, termasuk pimpinan SDGs Center dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, mendiskusikan upaya memperkuat jaringan antar SDGs Center melalui ISCN.

Dalam pertemuan tersebut, sudah dipilih jajaran pengurus ISCN yang terdiri dari Presiden ISCN Bayu Arie Fianto dari Universitas Airlangga, Wakil Presiden 1 Profesor Suzy dari Universitas Padjadjaran, Wakil Presiden 2 Muhammad Yusri Zamhuri dari Universitas Hasanuddin, dan Sekretaris Jenderal Edi Ariyanto dari Universitas Andalas.

Jajaran pengurus itu akan memimpin enam Head of Region (HoR) mulai dari HoR Sumatera, HoR Jawa 1, HoR Jawa 2, HoR Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), HoR Bali-Nusa Tenggara (Nusra), dan HoR Kalimantan.

Baca juga: Pantau Emisi GRK hingga Scope 3, Kompas.com dan BGK Dorong Partisipasi Publik Capai SDGs

ISCN juga berperan untuk mengkoordinasikan antar SDGs Center di berbagai perguruan tinggi, sarana kolaborasi para pemangku kepentingan, serta menjadi fasilitator pelaksanaan SDGs di setiap daerah.

Hingga saat ini, sudah terdapat 51 SDGs Center yang telah dibentuk oleh berbagai universitas di Indonesia.

"Di tiap perguruan tinggi yang setelah ada SDGs Center-nya, sudah mengembangkan berbagai kegiatan yang memfungsikannya sebagai hub (pusat) untuk pelaksanaan SDGs di daerah masing-masing," ungkap Vivi.

Pada 2023, target pencapaian SDGs di tanah air sebesar 62 persen dari 224 indikator. Secara rinci, 138 indikator telah tercapai, 55 indikator perlu perhatian khusus, dan 14 persen atau 31 indikator menunjukkan tren membaik atau akan tercapai.

Baca juga: Lewat SDGs Academy Indonesia, Tanoto Fondation Fokus Memajukan Pendidikan di Tanah Air

Sebagai Koordinator Pelaksana SDGs Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas mendorong dan mengajak seluruh pihak berkolaborasi lebih erat, terutama di tingkat lokal, guna mengakselerasi pencapaian target SDGs 2030.

Vivi menyampaikan, sejak 2020 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendorong dilakukannya pelokalan SDGs. Akan tetapi, pelaksanaannya sempat tertunda karena Covid-19,

Kinia, waktu yang tersisa untuk mencapai target-target dan agenda SDGs pada 2030 tinggal tersisa enam tahun.

"Jadi, tentunya keberagaman inovasi, solusi, untuk keberagaman masalah yang kian kompleks, bisa kita segera temukan dan pecahkan, sehingga target pencapaian Agenda 2030 bisa kita laksanakan dan capai secara tepat waktu," kata dia.

Baca juga: Akselerasi SDGs, World Water Forum Sepakati Komitmen Baru Pengelolaan Wilayah Sungai

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Melawan Korupsi Transisi Energi
Melawan Korupsi Transisi Energi
Pemerintah
KLH Sebut Banjir Sumatera Jadi Bukti Dampak Perubahan Iklim
KLH Sebut Banjir Sumatera Jadi Bukti Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
Terumbu Karang Terancam Dikuasai Alga Tahun 2100 akibat Pengasaman Laut
Terumbu Karang Terancam Dikuasai Alga Tahun 2100 akibat Pengasaman Laut
LSM/Figur
Tekan Emisi, Anak Usaha TAPG Olah Limbah Cair Sawit Jadi Listrik dan Pupuk Organik
Tekan Emisi, Anak Usaha TAPG Olah Limbah Cair Sawit Jadi Listrik dan Pupuk Organik
Swasta
Cegah Greenwashing, OJK Perketat Standar Pengkungkapan Keberlanjutan Perusahaan
Cegah Greenwashing, OJK Perketat Standar Pengkungkapan Keberlanjutan Perusahaan
Pemerintah
Menteri LH Hentikan Operasional Tambang Imbas Banjir Sumatera Barat
Menteri LH Hentikan Operasional Tambang Imbas Banjir Sumatera Barat
Pemerintah
Banjir Sumatera dan Ancaman Sunyi bagi Perempuan, Belajar dari Pengalaman dalam Bencana Likuefaksi di Sulawesi
Banjir Sumatera dan Ancaman Sunyi bagi Perempuan, Belajar dari Pengalaman dalam Bencana Likuefaksi di Sulawesi
LSM/Figur
Warga Bantu Warga, JNE Percepat Distribusi 500 Ton Bantuan ke Sumatera
Warga Bantu Warga, JNE Percepat Distribusi 500 Ton Bantuan ke Sumatera
Swasta
Pasar Software Akuntansi Karbon Diprediksi Meroket sampai 2033
Pasar Software Akuntansi Karbon Diprediksi Meroket sampai 2033
LSM/Figur
Kemenhut Segel Lagi 3 Entitas di Tapanuli Selatan, Diduga Picu Banjir Sumatera
Kemenhut Segel Lagi 3 Entitas di Tapanuli Selatan, Diduga Picu Banjir Sumatera
Pemerintah
Suhu Laut Naik akibat Perubahan Iklim Bikin Siklon di Asia Makin Parah
Suhu Laut Naik akibat Perubahan Iklim Bikin Siklon di Asia Makin Parah
LSM/Figur
Bahan Kimia Sintetis Dalam Pangan Ciptakan Beban Kesehatan 2,2 Triliun Dollar AS Per Tahun
Bahan Kimia Sintetis Dalam Pangan Ciptakan Beban Kesehatan 2,2 Triliun Dollar AS Per Tahun
LSM/Figur
Pendanaan Hijau Diproyeksikan Naik Tahun 2026, Asal..
Pendanaan Hijau Diproyeksikan Naik Tahun 2026, Asal..
Swasta
Longsor di Hulu DAS Padang dan Agam, Kemenhut Lakukan Kajian Mendalam
Longsor di Hulu DAS Padang dan Agam, Kemenhut Lakukan Kajian Mendalam
Pemerintah
BEI Sebut Investasi Berbasis ESG Naik 194 Kali Lipat dalam 1 Dekade Terakhir
BEI Sebut Investasi Berbasis ESG Naik 194 Kali Lipat dalam 1 Dekade Terakhir
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau