Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mengenal Pengolahan Sampah Berbasis Carbon Neutral, Solusi Masalah Sampah Plastik di Tanah Air

Kompas.com - 14/06/2024, 21:21 WIB
Aningtias Jatmika,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selain mengganggu keindahan dan kebersihan, timbulan sampah kronis di berbagai provinsi serta kabupaten dan kota juga memicu bencana alam, mulai dari longsoran sampah, pencemaran lindi, pencemaran udara, bau busuk, hingga ledakan gas metan.

Kondisi itu terjadi di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 2005, yang menimbulkan 157 korban jiwa. Kemudian, pada 2023, sebanyak 33 tempat pembuangan akhir (TPA) di berbagai kota dan kabupaten juga mengalami kebakaran.

Mengurangi timbulan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti merencanakan proses industrialisasi produk dengan material yang berpotensi menjadi sampah serta mengembangkan pola konsumsi secara menyeluruh. Hal ini perlu dilakukan secara global dan holistik dalam lingkup makro untuk kemudian diturunkan menjadi berbagai kegiatan teknis pada tingkat mikro.

Ahli pengelolaan kualitas udara yang juga aktivis di Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) Esrom Hamonangan mengatakan bahwa berbagai upaya untuk mengurangi timbulan sampah harus dilakukan.

“Upaya itu diharapkan dapat menekan dampak lingkungan hidup, baik limbah padat, cair, maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim,” ujar Esrom dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (14/6/2024).

Baca juga: Cegah Sampah Plastik di Laut, NGO Plastic Bank Jalin Kemitraan dengan Ratusan Pengepul

Menurut Founder Net Zero Waste Management Consortium (NZWMC) Ahmad Safrudin, perusahaan manufaktur, retail, serta hotel, restoran, dan katering (horeka) dimandatkan menyusun peta jalan pengurangan sampah sesuai Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 75 Tahun 2019.

“Sebagian provinsi serta kabupaten dan kota juga belum menyusun rencana aksi penanganan sampah yang selaras dengan aksi pengurangan sampah,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Harian NZWMC Amalia S Bendang mencontohkan Sungai Ciliwung sebagai sungai yang menjadi “bejana” sampah.

“Timbulan sampah di badan Sungai CIliwung menjadi cermin pengelolaan sampah. Produsen, retail, dan horeka belum menjalankan upaya pengurangan sampah sesuai amanat regulasi sungguh-sungguh,” tambah Amalia.

Sebagai informasi, dari total 32.364 sampah yang berhasil dipilah dari 6 titik sampling Sungai Ciliwung, terdapat 10 jenis sampah. Sebanyak 7 di antaranya merupakan material polimer, termasuk kain, karet, kayu, kertas, logam, plastik, dan gabus.

Sampah plastik paling banyak ditemukan secara konsisten di berbagai titik dalam bentuk kantong kresek, baik secara utuh maupun serpihan, dengan total 19.466 buah atau sekitar 67,88 persen dari keseluruhan sampah yang berhasil dikumpulkan dan dipilah.

Selain sampah plastik, ditemukan pula 3.974 sampah bungkus (13 persen) dan 3.324 saset plastik (11 persen).

Baca juga: 7 Fakta Sampah Plastik, Problem Lingkungan Terbesar Manusia

Amalia juga menjabarkan hasil riset NZWMC yang dilakukan di 6 kota, yakni Medan, Jakarta, Samarinda, Makassar, Denpasar, dan Surabaya, selama 2022 dan 2023.

Riset itu menunjukkan, serpihan plastik berbagai merek menempati urutan pertama (59.300 buah) dan disusul oleh plastik kresek.

Menanggapi hal itu, aktivis Ahmad Safrudin mengatakan bahwa pemerintah pusat mempunyai peran strategis.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau