Melalui serangkaian seminar dan diskusi, konferensi nasional ini menggarisbawahi kebijakan implementasi efisiensi energi, pengalaman, serta tantangan di lapangan.
Kesimpulan dan rekomendasi dari diskusi ini akan didokumentasikan dan dipresentasikan ke pemerintah baru untuk mendukung upaya percepatan implementasi langkah-langkah efisiensi dan konservasi energi.
Konferensi nasional ini juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan langkah-langkah strategis ke dalam kebijakan energi dan perubahan iklim yang lebih komprehensif dan efektif untuk mencapai target nol emisi.
Kolaborasi ini sejalan dengan Gerakan Efisiensi Energi (EEM), sebuah platform global yang diluncurkan pada 2021 oleh ABB.
Baca juga: Bumi Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Transisi Energi Mendesak Dilakukan
Sementara itu, Ketua MASKEEI RM Soedjono Respati menyambut baik kesempatan untuk menggalakkan kesadaran pentingnya efisiensi energi.
Ia juga membahas beberapa isu utama untuk meningkatkan implementasi efisiensi energi di Indonesia.
"Terdapat kebutuhan yang mendesak untuk menerapkan terobosan baru dalam rangka menindaklanjuti dan mendorong peningkatan kualitas efisiensi energi," ujar Ketua MASKEEI.
"Termasuk insentif pengadaan peralatan, teknologi efisiensi energi, standarisasi peralatan (SKEM), sertifikasi, serta kebutuhan untuk meningkatkan penelitian dan inovasi yang dilakukan lembaga penelitian nasional dan para pelaku industri manufaktur,” pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya