Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongres Urologi se-Asia 2024 Digelar di Bali, Kembangkan Inovasi Bedah

Kompas.com, 19 Juni 2024, 18:11 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kongres Urological Association of Asia (UAA) akan diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Indonesia, pada 5-8 September 2024.

Kongres yang diselenggarakan oleh UAA dan Indonesian Urological Association (InaUA) ini ditargetkan bakal dihadiri 5.000 ahli urologi dari 60 negara, terutama Asia.

President Elect UAA sekaligus Chairman Local Organizing Committee, dr. Ponco Birowo mengatakan, kongres UAA 2024 mengangkat tema "Integrating Urological Frontiers: Transformative Innovation Meets Global Collaboration".

Baca juga: Suara ADBI soal Komitmen G7 Atas Perubahan Iklim, Kesehatan, Kesejahteraan dan Pertanian

“Kami sangat bersyukur, jumlah abstrak ilmiah yang diterima pada tahun ini adalah yang terbanyak dalam sejarah UAA. Per 18 Juni, sudah 2.083 peserta yang mendaftarkan diri dari 38 negara. Kami harapkan angkanya terus bertambah,” ujar Ponco saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Selama empat hari, peserta kongres dapat mengikuti workshop, kuliah interaktif, dan presentasi poster.

Adapun beberapa materi yang dibahas mencakup uro-onkologi, androurologi, urologi rekonstruksi, endourologi, neurourologi, urologi pediatrik, dan urologi wanita.

Ponco mengatakan, kongres UAA ke-21 ini diharapkan mampu mempromosikan bidang urologi di Asia, serta meningkatkan pelayanan bagi pasien penyakit urologi khususnya di wilayah Asia.

“Kami berkomitmen untuk terus mempromosikan urologi di Asia, serta memperkecil kesenjangan dalam standar perawatan urologi di setiap negara,” imbuhnya.

Baca juga: Kesehatan Anak Jadi Cerminan Pembangunan Kesehatan Nasional

Apalagi, Ponco mengungkapkan, penyakit urologi seperti batu kantung kemih terus meningkat secara global sejak 1990.

Dengan demikian, penyakit urologi perlu mendapat perhatian dan penanganannya juga harus terus mengikuti perkembangan teknologi.

Indonesia kembangkan telerobotic surgery

Tahun ini, salah satu hal yang disoroti adalah inovasi bedah telerobotik yang mulai diperkenalkan di Indonesia.

“Kami memiliki harapan besar, khususnya bagi Indonesia, agar ke depannya mampu menjalankan bedah telerobotik secara mandiri. Hal ini sangat berguna bagi peningkatan kualitas hidup pasien khususnya di Indonesia,” tutur Ponco.

Agenda hari pertama Kongres UAA salah satunya adalah demonstrasi langsung bedah telerobotik, yang akan dilaksanakan dari Denpasar dan terhubung dengan ahli di Beijing/Shenzhen, dengan jarak sekitar 8.500 km.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono mengapresiasi gelaran kongres UAA.

Baca juga: Merokok Picu Masalah Kesehatan 3 Kali Lebih Parah

Sebab, kasus-kasus penyakit urologi masih menjadi tantangan bagi bidang kesehatan di Indonesia.

Sebagai contoh, kasus Benign Prostatic Hyperplasia (BPH), jumlah peserta BPJS di pulau Jawa yang terdiagnosis pada 2016 hingga 2020 berjumlah 97.043 pasien.

Sepanjang tahun yang sama, tercatat ada 56.671 pasien yang menjalani operasi dan 49.428 pasien menjalani pengobatan.

“Angka ini cukup tinggi, belum lagi yang di luar pulau Jawa. Oleh sebab itu, memang perlu adanya wadah untuk para dokter agar bisa saling bertukar informasi terkait kemajuan teknologi atau keberhasilan kasus-kasus tertentu, salah satunya lewat Kongres UAA 2024 yang akan dilaksanakan September nanti,” ujar Dante.

Kasus uronefrologi, adalah salah satu dari empat prioritas utama pemerintah karena morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi.

“Hal ini juga menyebabkan pelayanan di bidang uronefrologi perlu ditingkatkan, sehingga pemerintah berupaya melakukan program pengampuan uronefrologi,” terangnya.

Dante mendukung UAA 2024, termasuk salah satu teknologi mutakhir yang sedang ingin dikembangkan di Indonesia, yakni bedah telerobotik (telerobotic surgery).

Kemenkes juga telah melakukan uji coba dan demonstrasi bedah telerobotik jarak jauh pertama kali di Indonesia, bertepatan dengan kunjungan kerja Presiden Republik Islam Iran ke Indonesia pada 2023 lalu.

“Telerobotic surgery menguntungkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis bedah dan menghilangkan hambatan geografis; sehingga dapat membantu para dokter bedah dan pasien di daerah terpencil agar dapat memiliki akses ke prosedur bedah terbaru," pungkas Dante.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
Pemerintah
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
LSM/Figur
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
Pemerintah
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
Pemerintah
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
LSM/Figur
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
LSM/Figur
Studi Iklim 2024 Direvisi, tapi Prediksi Dampak Ekonomi Global Tetap Parah
Studi Iklim 2024 Direvisi, tapi Prediksi Dampak Ekonomi Global Tetap Parah
LSM/Figur
Kemenhut Hentikan Sementara Pengangkutan Kayu di Sumatera, Cegah Peredaran Ilegal
Kemenhut Hentikan Sementara Pengangkutan Kayu di Sumatera, Cegah Peredaran Ilegal
Pemerintah
Kukang dan Trenggiling Dilepasliar ke Hutan Batang Hari Jambi
Kukang dan Trenggiling Dilepasliar ke Hutan Batang Hari Jambi
Pemerintah
Cerita Usaha Kerupuk Sirip Ikan Tuna di Bali, Terhambat Cuaca Tak Tentu
Cerita Usaha Kerupuk Sirip Ikan Tuna di Bali, Terhambat Cuaca Tak Tentu
LSM/Figur
Survei HSBC: 95 Persen CEO Anggap Transisi Iklim Peluang Pertumbuhan Bisnis
Survei HSBC: 95 Persen CEO Anggap Transisi Iklim Peluang Pertumbuhan Bisnis
Pemerintah
Ketika Lingkungan Menjadi Tanggung Jawab Bersama
Ketika Lingkungan Menjadi Tanggung Jawab Bersama
Pemerintah
Suhu Harian Makin Tidak Stabil, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
Suhu Harian Makin Tidak Stabil, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
LSM/Figur
Melawan Korupsi Transisi Energi
Melawan Korupsi Transisi Energi
Pemerintah
KLH Sebut Banjir Sumatera Jadi Bukti Dampak Perubahan Iklim
KLH Sebut Banjir Sumatera Jadi Bukti Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau