Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TWA Menipo di NTT Dinobatkan Jadi Situs Ramsar Dunia

Kompas.com - 23/06/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Taman Wisata Alam (TWA) Menipo di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dinobatkan sebagai situs ramsar oleh Sekretariat Konvensi Ramsar, menjadikannya situs ramsar kedelapan Indonesia.

Situs ramsar adalah kawasan-kawasan yang ditetapkan untuk melindungi kelestarian dan fungsi lahan basah di dunia.

Lahan basah sendiri berfungsi sebagai sumber air, pemurni air, pelindung pantai, dan penyimpan karbon terbesar di Bumi.

Baca juga: 7 Situs Ramsar di Indonesia

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Satyawan Pudyatmoko menjelaskan, TWA Menipo merupakan kawasan pelestarian alam di bawah pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT.

"Pengakuan internasional akan keberadaan lahan basah pada kawasan konservasi menjadi Situs Ramsar memiliki arti penting," ujarnya dikutip dari siaran pers, Sabtu (22/6/2024).

TWA Menipo ditetapkan sebagai situs ramsar karena telah memenuhi kriteria-kriteria sebagai area penting secara internasional.

Kriteria-kriteria tersebut yaitu memiliki karakteristik jenis lahan basah alami, langka atau unik; mendukung spesies rentan, terancam punah atau kritis; mendukung populasi spesies tumbuhan dan atau satwa yang penting bagi pemeliharaan keanekaragaman hayati; dan mendukung spesies tumbuhan dan atau satwa melewati masa kritis dalam siklus hidupnya atau sebagai tempat perlindungan dalam situasi yang buruk.

Baca juga: TN Menipo dan Sebangau Diusulkan Jadi Situs Ramsar

TWA Menipo juga memiliki potensi keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, berupa 30 jenis burung yang terdiri dari dua kelompok besar yakni burung air dan burung terestrial.

Spesies yang ada seperti burung kakatua putih kecil jambul kuning, burung madu matari, kuntul karang, kuntul putih, pecuk ular, dan raja udang erasia adalah beberapa jenis burung yang dilindungi.

Selain itu, terdapat beberapa jenis endemik Timor yang ditemukan di TWA Menipo yakni cikukua timor, timor friarbird, gelatik timor, timor sparrow, kancilan timor, dan fawn-breasted whistler.

Direktur Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem (BPPE) Ammy Nurwati menyampaikan, situs ramsar merupakan situs lahan basah yang dirancang untuk kepentingan internasional di bawah Konvensi Ramsar.

Baca juga: Inilah 7 Situs Ramsar Indonesia yang Memiliki Daya Tarik Internasional

Konvensi Ramsar merupakan perjanjian lingkungan antar pemerintah yang didirikan pada 1971 oleh UNESCO, yang mulai berlaku pada tahun 1975.

Suatu kawasan lahan basah dapat ditetapkan sebagai situs ramsar atau kawasan lahan basah yang penting secara internasional apabila memiliki satu dari sembilan kriteria.

Sebelum TWA Menipo, ada tujuh situs ramsar yang lebih dulu ditetapkan di Indonesia.

Ketujuh situs ramsar selain TWA Menipo di Indonesia antara lain Taman Nasional Berbak, Taman Nasional Tanjung Puting, Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Taman Nasional Sembilang, Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Taman Nasional Wasur, dan Taman Nasional Danau Sentarum.

Baca juga: 6 Taman Nasional Indonesia yang Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau