Hal ini menjadi kontraproduktif dengan ide dan tujuan transisi energi dan aksi iklim.
Staff Program Hutan dan Iklim Yayasan Madani Berkelanjutan Yosi Amelia memaparkan, sektor hutan dan penggunaan lahan atau forestry and other land use (FOLU) menjadi penyumbang emisi terbesar sekitar 50,1 persen.
Sektor FOLU diharapkan menyerap lebih banyak emisi dibandingkan melepaskannya pada 2030 dengan skenario Low Carbon Compatible with Paris Agreement (LCCP) untuk pencapaian nir emisi 2060 atau lebih cepat.
Baca juga: Menhut Resmikan RKKIK untuk Dukung Capai Target NDC
Yosi mendorong pemerintah untuk memperluas dan memperkuat pengelolaan hutan berbasis masyarakat.
IESR bersama beberapa organisasi masyarakat sipil telah mengembangkan beberapa rekomendasi sektoral yang perlu menjadi pertimbangan Pemerintah Indonesia dalam menyusun dokumen NDC Kedua.
Organisasi-organisasi yang terlibat dalam penyusunan rekomendasi tersebut adalah ICCAS, Yayasan Rumah Energi, CIPS, Koaksi Indonesia, Yayasan Madani Berkelanjutan, Yayasan Humanis, Yayasan Indonesia CERAH, Nexus3, YPBB, dan IESR.
Koalisi masyarakat sipil menyampaikan rekomendasi sektoral tersebut ke menteri atau pimpinan lembaga terkait pada November 2023. Rekomendasi sektoral tersebut bisa dibaca di sini.
Baca juga: Kejar Target NDC, Agincourt Gencarkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya