Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Nilai tambah turun

Di sisi lain, dorongan yang sangat kuat terhadap hilirisasi nikel justru membuat efek berantai terhadap perekonomian di Indonesia.

Produksi nikel Indonesia meningkat lebih dari 15 kali lipat dari 117.000 ton pada 2014 menjadi 1,8 juta ton pada 2023.

"Dan masih akan terus meningkat lagi mengingat besarnya kapasitas smelter yang akan selesai dibangun," tutur Abdurrahman.

Baca juga: Dorong Hilirisasi, PLN Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kaltim

Besarnya produksi nikel dari Indonesia tersebut justru dinilai merusak keseimbangan pasar nikel dunia.

Dan untuk pertama kalinya setidaknya dalam 10 tahu terakhir, harga nikel justru menurun. Sehingga, nilai tambahnya yang diharapkan akan diraih malah tidak tercapai.

Di sisi lain, dorongan yang sangat kuat terhadap hilirisasi nike juga akan meningkatkan kerusakan alam akibat eksploitasi akibat pertambangan berlebihan.

Dampak lainnya adalah cadangan nikel Indonesia akan cepat habis. Belum lagi kenaikan jumlah PLTU captive dan peningkatan emisinya.

Baca juga: Hilirisasi Nikel Picu Kerusakan Sungai di Halmahera

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com