Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Isu Deforestasi Lokal, Aliansi Kolibri Perkuat Jaring Kemitraan

Kompas.com, 30 Juni 2024, 15:04 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com – Aliansi Kolibri diperkenalkan secara resmi pada 27 Juni 2024 di Jakarta, sebagai koalisi yang berkomitmen dalam menanggulangi deforestasi dan meningkatkan keberlanjutan di sektor pertanian Indonesia.

Peluncuran Aliansi Kolibri yang mengusung tema “Menggalang Kekuatan Bersama demi Lingkungan yang Berkelanjutan,” bertujuan memperkuat jejaring dan kemitraan antara berbagai pihak yang terlibat.

Selain itu, peran organisasi masyarakat sipil akan dipromosikan sebagai mitra pemerintah dalam advokasi dan kerjasama mencapai keberlanjutan.

Baca juga: Deforestasi Turun Signifikan, Benarkah?

Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan lingkungan yang serius seperti polusi, kerusakan ekosistem, dan perubahan iklim.

Deforestasi merupakan masalah yang sangat serius di Indonesia. Pada tahun 2023, tercatat angka kehilangan hutan alam atau deforestasi di Indonesia 2023 menyentuh angka 257.000  hektar.

Dalam sambutan tertulisnya, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengatakan, Aliansi Kolibri telah mengambil peran sebagai kelompok pegiat dan pemerhati pertanian yang berkelanjutan menjadi wadah yang tepat dalam rangka menjembatani realita di lapangan dan kebijakan pemerintah yang ada.

“Untuk itu keberadaan Aliansi Kolibri belum terlambat dalam bertekad turut serta membangun peradaban yang tepat di Indonesia,” kata Dohong.

Dalam acara peluncuran Aliansi Kolibri, dua diskusi panel digelar yang masing-masing menampilkan pembicara dari wakil anggota Aliansi Kolibri dan wakil dari para petani pendamping dengan mengusung tema pembelajaran dan kolaborasi masyarakat adat, masyarakat sipil dan pemerintah.

Baca juga: Belum Capai Target, Aksi Iklim Global Gagal Kurangi Deforestasi

Selain diskusi panel, digelar pula pameran hasil dari petani-petani dampingan seperti kopi dari Bener Meriah, Aceh, madu dari Buton, serta produk lainnya yang menjadi nilai tambah ekonomi dari hutan-hutan komunitas.

Ketua Pengurus Aliansi Kolibri Bernadinus Steni mengatakan, Aliansi Kolibri ke depannya akan menjadi wadah kolaboratif antara Pemerintah Indonesia dengan organisasi masyarakat sipil.

"Kolaborasi ini juga merupakan strategi dalam upaya untuk mendorong pertanian berkelanjutan serta pemulihan ekosistem,” kata Steni.

Untuk diketahui, Aliansi Kolibri dibentuk pada tahun 2021 dengan misi meningkatkan kapasitas organisasi lokal dalam menghadapi perubahan iklim dan konservasi sumber daya alam.

Aliansi Kolibri terdiri dari delapan anggota yang mencakup sembilan kabupaten dengan wilayah hutan yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Deforestasi Terparah 2023, Mayoritas di Kalimantan

Anggota Aliansi Kolibri saat ini:
1. Jaringan Komunikasi Masyarakat Adat (JKMA) di Aceh;
2. Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) di Jambi;
3. Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) di Sumatra Barat;
4. Lembaga Bela Banua Talino (LBBT) di Kalimantan Barat;
5. Perkumpulan Bantaya di Sulawesi Tengah;
6. SERABUT di Sulawesi Tenggara; dan
7. Wahana Tani Mandiri (WTM) di Nusa Tenggara Timur.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Laut Kunci Atasi Krisis Pangan Dunia, tapi Indonesia Tak Serius Menjaga
Laut Kunci Atasi Krisis Pangan Dunia, tapi Indonesia Tak Serius Menjaga
LSM/Figur
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
LSM/Figur
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
LSM/Figur
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau