Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Emisi Karbon Indonesia Berasal dari Industri, Apa Solusinya?

Kompas.com, 30 Juni 2024, 10:05 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon di Indonesia yang berasal dari industri, dipengaruhi oleh empat sektor.

President Energy Industries Asia ABB, Anders Maltesen mengatakan, empat sektor industri penyumbang mayoritas emisi di Tanah Air tersebut menggunakan bahan bakar fosil.

“Ada banyak bahan bakar fosil yang digunakan dalam industri yang menghasilkan CO2 (karbon dioksida), 70 persen CO2 yang dihasilkan berasal dari empat industri,” kata Anders dalam acara Diskusi Media Bersama ABB Energy Industries di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Keempat industri yang dimaksud, adalah industri besi dan baja, semen, kimia, dan petrokimia.

Baca juga: Energi Fosil Bikin Program Hilirisasi dan Bebas Emisi Tak Koheren

Indonesia juga disebut sebagai konsumen energi terbesar di Asia Tenggara, dengan kebutuhan energi yang terus meningkat.

Selain itu, Indonesia menduduki peringkat ke-8 sebagai kontributor emisi gas rumah kaca (GHG) global. 

Solusi yang ditawarkan ABB

Untuk membantu mengurangi emisi karbon yang berasal dari industri-industri tersebut, Anders mengungkap ada beberapa solusi yang pihaknya tawarkan.

ABB berkomitmen mentransformasi sektor energi melalui portofolio lengkap solusi elektrifikasi, otomatisasi proses, dan digitalisasi.

“Jadi, keempat industri ini 70 persen. Sekarang, bisakah kita melakukan sesuatu? Ya, kita bisa dengan elektrifikasi. Saat kita mengkonversi pembakaran bahan bakar fosil, minyak, gas, dan batubara menggunakan tenaga listrik, maka pada dasarnya kita memproduksi tenaga dari sumber terbarukan,” terang dia.

Anders menjelaskan, elektrifikasi ampuh mengurangi konsumsi bahan bakar fosil di industri. Meskipun begitu, ia mengakui upaya ini tidak mudah untuk beberapa industri, seperti besi dan baja yang membutuhkan panas sangat tinggi.

Baca juga: Booming Belanja Daring Bikin Emisi Penerbangan Meroket 25 Persen

Dengan mengubah semua proses pembakaran menggunakan kekuatan elektrik, menurutnya, juga dapat membantu mengurangi kebutuhan bahan bakar minyak.

Selain elektrifikasi, ia menyebut solusi lainnya adalah memanfaatkan sumber gas yang lebih ramah lingkungan. Menurut Anders, Indonesia memiliki potensi besar dalam memproduksi gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG).

Business Manager of Emerging Markets Division (the Philippines and Indonesia), Hub Asia Energy Industries Division, Process Automation, ABB, Gloria Eng menyebut solusi tersebut ditawarkan untuk mendukung pengembangan solusi energi baru dan terbarukan,

"Dengan teknologi terdepan, ABB fokus untuk memungkinkan operasi hemat energi dan rendah karbon di seluruh industri tradisional melalui digitalisasi dan otomatisasi," ujar Gloria. 

Potensi Indonesia dalam energi berkelanjutan

Indonesia disebut berpotensi menjadi pusat energi berkelanjutan di kancah global. Hal ini dijelaskan melalui kapasitas sumber daya terbarukan yang sangat menjanjikan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
LSM/Figur
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
LSM/Figur
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau