KOMPAS.com – PT Rukun Raharja Tbk (Persero) bekerja sama dengan Departemen Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mengadakan The 13th UI Youth Environmental Action (YEA). Acara ini berlangsung di Desa Ujung Jaya, Ujung Kulon, Banten, Selasa (21/5/2024) hingga Kamis (30/5/2024).
Dengan tema "Gelombangkan Perubahan, Labuhkan Keseimbangan", kegiatan tersebut merupakan bentuk pengabdian mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan mendorong pelestarian yang proaktif.
Program tersebut juga menjadi dorongan partisipasi masyarakat dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas), ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan ke-14 (Ekosistem Lautan).
The 13th UI YEA diisi oleh rangkaian kegiatan, seperti clean-up (pembersihan pantai) dan Restorasi Mangrove dengan penanaman 1.000 bibit mangrove, Workshop Ekonomi Sirkular untuk pemberdayaan perempuan, edukasi lingkungan, pengembangan minat bakat siswa, serta pembangunan dan perbaikan fasilitas di dua sekolah dasar di kawasan tersebut.
Baca juga: Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024
Kegiatan juga mencakup pemberian donasi berupa pakan badak untuk Taman Nasional Ujung Kulon, pelaksanaan YEA Summit sebagai acara penutup, serta Advokasi Laporan Rekomendasi kepada pemangku kepentingan berdasarkan observasi selama kegiatan.
Corporate Secretary Rukun Raharja Yuni Pattinasarani mengaku gembira atas kolaborasi yang terjalin. Sebab, kemitraan ini selaras dengan program kerja perseroan dalam peningkatan kelestarian lingkungan hidup.
Perseroan, lanjut Yuni, optimistis bahwa dukungan tersebut dapat memperluas dampak positif serta manfaat berkelanjutan bagi komunitas lokal dan lingkungan sekitarnya.
Ketua Pelaksana The 13th UI YEA Lucia Deandra mengucapkan terima kasih kepada Rukun Raharja atas dukungan yang diberikan.
Ia menegaskan bahwa generasi muda punya peran krusial dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan keterampilan teknologi dan kesadaran lingkungan yang meningkat, generasi muda dapat menjadi agen perubahan melalui inovasi, advokasi, dan tindakan nyata.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa generasi muda dapat memainkan peran penting dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan,” imbuh Lucia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya