KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyebutkan, kolaborasi antara pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait untuk mencetak UMKM yang berdaya saing.
Upaya tersebut juga dapat mempercepat pengembangan usaha dan mendorong transformasi usaha mikro agar lebih adaptif dan kompetitif.
Sekretaris Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim menyampaikan, pembinaan dan pemberdayaan koperasi dan UMKM harus dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi dari hulu ke hilir.
Baca juga: Disperindag Kota Bengkulu Bantu 1.128 Industri Kecil Menengah Jadi UMKM
Hal ini dilakukan dengan membangun ekosistem usaha yang kuat untuk menunjang koperasi dan UMKM.
Arif menuturkan hal tersebut dalam acara bertajuk Kolaborasi untuk Akselerasi Transformasi Usaha Mikro di Gorontalo, Jumat (5/7/2024).
"Upaya ini telah didorong dalam arah kebijakan dan strategi transformasi KUMKM yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kemenkop UKM," jelas Arif, sebagaimana dilansir Antara.
Rencana strategis itu mencakup transformasi formal UMKM, transformasi digital UMKM, transformasi UMKM ke dalam rantai pasok atau rantai nilai, koperasi modern sebagai bentuk penguatan kelembagaan UMKM, dan pertumbuhan wirausaha produktif.
Baca juga: 70 Persen Lahan Rest Area Tol Trans-Sumatera Disediakan Buat UMKM
Arif menambahkan, Kemenkop UKM tidak dapat berjalan sendiri dalam memajukan UMKM. Oleh karena itu, butuh sinkronisasi program dan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Arif menyebutkan, ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 tumbuh sebesar 5,11 persen secara tahunan.
Dari sisi produksi, permintaan domestik yang cukup kuat didukung oleh peningkatan industri pengolahan makanan dan minuman, yang tumbuh sebesar 5,9 persen diikuti dengan sektor perdagangan yang juga tumbuh sebesar 4,6 persen secara tahunan.
"Kontribusi pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dari peran koperasi dan UMKM. Lebih dari 64 juta unit UMKM di berbagai daerah menjadi andalan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Arif.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Produk UMKM Samarinda, BCA Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal
Dia menuturkan, Kemenkop UKM saat ini masih melakukan pendataan lengkap koperasi dan UMKM untuk memperkuat basis data tunggal yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan.
"Tahun ini kami targetkan akan ada lagi penambahan 4 juta data UMKM," ujar Arif.
Dia menambahkan, Kemenkop UKM juga gencar meluncurkan program pengembangan rumah produksi bersama untuk membangun ekosistem usaha menuju hilirisasi UMKM berbasis komoditas unggulan.
Baca juga: KAI Guyur Rp 240 Juta Bina 14 UMKM di Bandung dan Medan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya