"Mereka mempertahankan pulau ini dengan tidak henti-hentinya menanam mangrove seperti yang kita lakukan pada hari ini (Senin)," ujar Zenzi.
Oleh karena itu, Walhi dan Dompet Dhuafa melakukan kerjasama untuk menyelamatkan pesisir utara Jawa dari ancaman iklim.
Sementara itu, Deputi Direktur 1 Program Sosial Budaya Dompet Dhuafa Juperta Panji Utama mengusulkan wisatawan untuk ikut terlibat dengan berdonasi bibit mangrove saat berkunjung ke Pulau Pari.
"Yang mau ke Pulau Pari itu harus nyumbang satu orang Rp10.000 untuk bibit mangrove, bibit mangrovenya jangan beli tapi suruh keluarga kita yang belum ada kerjaan untuk menanam dan dijaga," pesan Panji.
Baca juga: Tanam Mangrove Secara Masif Jadi Upaya Lindungi Pesisir
Sebagai informasi, penanaman bibit mangrove ini dimulai dari Pulau Pari, kemudian berlanjut ke pesisir Utara Pulau Jawa, dan rencananya diteruskan ke provinsi lain di Tanah Air.
"Seluruh umat itu berkesempatan untuk menyelamatkan Pulau Jawa dan mempunyai pohon mangrove di Pulau Jawa, dan kita mulai hari ini dengan menanam mangrove di Pulau Pari," imbuhnya.
Adapun isu kunci yang menjadi arus utama dalam kerja sama ini, antara lain perlindungan dan pemulihan lingkungan hidup, khususnya di pesisir-pulau kecil; mitigasi dan adaptasi krisis iklim; dan konservasi alam di wilayah Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya