Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Palet Hitam" hingga Panel Surya, Jejak Bisnis Keberlanjutan FKS Group di Jawa Timur

Kompas.com - 13/07/2024, 14:20 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

Program ini bertujuan meningkatkan nilai tambah kedelai lokal dan memberdayakan petani tempe. Sebuah mimpi untuk menjadikan tempe, komoditas pangan lokal Indonesia, menjadi sama terkenal seperti kopi Indonesia yang mendunia.

"Saat ini banyak generasi muda Indonesia bangga menjadi barista kopi, tetapi tidak banyak yang ingin menjadi pengrajin tempe. Kenapa? Ini contoh, kita ingin melestarikan potensi Indonesia. Kita ingin membawa produk-produk lokal kita ke tingkat global," ungkap Agung, COO FKS Group.

Diluncurkan pada tahun 2021, Tempe Park menjadi pusat penelitian dan pengembangan (Litbang) seluas 5,8 hektar di Jawa Barat yang berfokus pada pelaksanaan kegiatan penelitian bahan baku, proses produksi, dan produk jadi tempe.

"Kalau kita bicara tempe," lanjut Agung, "tempe bisa dibuat sampai krim muka. Banyak sekali nilai tambah yang bisa kita lakukan dalam investasi riset dan penelitian ini. Salah satu fokus utama kita adalah juga pemberdayaan masyarakat Indonesia melalui UMKM dan pengrajin pangan lokal."

FKS Group bekerja sama dengan para petani untuk menanam kedelai berkualitas tinggi, yang kemudian diolah menjadi tempe dan produk kedelai lainnya. 

FKS Group melalui Tempe Park setidaknya telah menggandeng 100 ribu pengrajin tempe untuk terus mengedukasi dalam melakukan produksi tempe berkualitas dengan teknologi terkini yang efisien, lebih aman, dan higienis.

"Contoh, riset dan penelitian kami berhasil membantu pengrajin tempe dalam mempercepat proses produksi tempe dan juga penghematan dalam penggunaan air mulai 50 hingga 70 persen," jelas Agung.

Chief Executive Officer PT. Padi Flour Nusantara, Po Indarto Gondo menambahkan, Tempe Park tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Gondo menyampaikan, melalui koperasi FKS Group menyerap hasil produksi tempe yang dibuat petani dan UMKM untuk kemudian dibantu dalam pemasaran. "Kripik-kripik tempe yang dihasilkan kita serap dan kita ekspor atau masuk di supermarket dan retail," jelasnya.

"Jadi kontribusi FKS Group bukan sekadar donasi namun lewat transfer nilai, transfer ilmu, untuk memberdayakan masyarakat," ujar Gondo.

Baca juga: Isuzu Umumkan Pemenang Kompetisi Desain Poster Bertemakan SDG 2030

Kisah Palet Hitam dan Kolam Ikan Nila Merah di PFN

Dalam media tour yang digelar FKS Group di Mojokerto, Jawa Timur, Kompas.com dan beberapa media lain sempat mengamati praktik baik proses produksi berkelanjutan yang dijalankan PT Padi Flour Nusantara (PFN).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau