Program ini bertujuan meningkatkan nilai tambah kedelai lokal dan memberdayakan petani tempe. Sebuah mimpi untuk menjadikan tempe, komoditas pangan lokal Indonesia, menjadi sama terkenal seperti kopi Indonesia yang mendunia.
"Saat ini banyak generasi muda Indonesia bangga menjadi barista kopi, tetapi tidak banyak yang ingin menjadi pengrajin tempe. Kenapa? Ini contoh, kita ingin melestarikan potensi Indonesia. Kita ingin membawa produk-produk lokal kita ke tingkat global," ungkap Agung, COO FKS Group.
Diluncurkan pada tahun 2021, Tempe Park menjadi pusat penelitian dan pengembangan (Litbang) seluas 5,8 hektar di Jawa Barat yang berfokus pada pelaksanaan kegiatan penelitian bahan baku, proses produksi, dan produk jadi tempe.
"Kalau kita bicara tempe," lanjut Agung, "tempe bisa dibuat sampai krim muka. Banyak sekali nilai tambah yang bisa kita lakukan dalam investasi riset dan penelitian ini. Salah satu fokus utama kita adalah juga pemberdayaan masyarakat Indonesia melalui UMKM dan pengrajin pangan lokal."
FKS Group bekerja sama dengan para petani untuk menanam kedelai berkualitas tinggi, yang kemudian diolah menjadi tempe dan produk kedelai lainnya.
FKS Group melalui Tempe Park setidaknya telah menggandeng 100 ribu pengrajin tempe untuk terus mengedukasi dalam melakukan produksi tempe berkualitas dengan teknologi terkini yang efisien, lebih aman, dan higienis.
"Contoh, riset dan penelitian kami berhasil membantu pengrajin tempe dalam mempercepat proses produksi tempe dan juga penghematan dalam penggunaan air mulai 50 hingga 70 persen," jelas Agung.
Chief Executive Officer PT. Padi Flour Nusantara, Po Indarto Gondo menambahkan, Tempe Park tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gondo menyampaikan, melalui koperasi FKS Group menyerap hasil produksi tempe yang dibuat petani dan UMKM untuk kemudian dibantu dalam pemasaran. "Kripik-kripik tempe yang dihasilkan kita serap dan kita ekspor atau masuk di supermarket dan retail," jelasnya.
"Jadi kontribusi FKS Group bukan sekadar donasi namun lewat transfer nilai, transfer ilmu, untuk memberdayakan masyarakat," ujar Gondo.
Baca juga: Isuzu Umumkan Pemenang Kompetisi Desain Poster Bertemakan SDG 2030
Dalam media tour yang digelar FKS Group di Mojokerto, Jawa Timur, Kompas.com dan beberapa media lain sempat mengamati praktik baik proses produksi berkelanjutan yang dijalankan PT Padi Flour Nusantara (PFN).
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya