Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Palet Hitam" hingga Panel Surya, Jejak Bisnis Keberlanjutan FKS Group di Jawa Timur

Kompas.com - 13/07/2024, 14:20 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

Production Dept Head PFN, Andrian, dalam kesempatan tersebut menegaskan, PFN, penghasil tepung beras dan ketan "Bola Deli", merupakan pelopor proses otomasi dalam industri tepung, mulai dari proses penerimaan bahan baku hingga pengemasan.

Meski demikian, lanjut Andrian, PFN yang telah mengantungi sertifikasi FSSC 2200 untuk standar sistem keamanan pangan, tetap menjalankan sistem berkelanjutan ramah lingkungan di dalam proses produksinya.

Dengan minimnya kontak manusia, diharapkan kontaminasi terhadap hasil produksi pangan PFN tidak terjadi sehingga menjadi lebih aman dan higienis.

Salah satu implementasinya adalah kolam ikan nila merah yang digunakan sebagai indikator biologis untuk memastikan proses water waste treatment di PFN berjalan dengan baik.

"Kami sengaja menggunakan ikan nila merah dan bukan lele karena seperti kita ketahui lele sangat kuat dalam beradaptasi. Sebaliknya, ikan nila merah dikenal sensitif terhadap perubahan lingkungan sehingga kita jadikan indikator biologis guna memastikan water waste treatment berjalan dengan baik," jelasnya.

Praktik baik produksi berkelanjutan lain yang dijalankan PFN adalah penggunaan palet plastik hitam sebagai alas dalam penyimpanan produk. Palet plastik ini merupakan hasil daur ulang dari sampah plastik di lingkungan PFN.

"Jadi kami mengirimkan limbah sampah plastik kami ke pihak ketiga untuk kemudian dicetak menjadi palet warna hitam sebagai komitmen kami untuk melakukan daur ulang dalam proses produksi. Harapannya nanti seluruh palet dalam gudang penyimpanan kami akan digantikan dengan palet hitam daur ulang," ungkapnya.

Tidak cukup sampai di situ, lanjut Andrian, seluruh forklift yang digunakan dalam area PFN seluruhnya merupakan EV (electric vehicle) atau kendaraan listrik.

"Bukan hanya lebih ramah lingkungan, namun juga forklift bertenaga listrik ini tanpa emisi atau asap, sehingga sesuai dengan komitmen kami menghadirkan produk pangan yang tidak hanya berkualitas namun terjamin aman dan higienis dalam proses produksinya," jelas Andrian.

Baca juga: SDG Academy Indonesia dan UNDP Akhiri Rangkaian Dialog Ekonomi Sirkular

Po Indarto Gondo, CEO PFN kembali menegaskan, berbagai upaya keberlanjutan dalam produksi yang dijalankan PFN menjadi pesan dan contoh bagi dunia industri bahwa praktik baik ini sangat mungkin diimplementasikan.

"Kita sebagai pelopor ingin menunjukkan bahwa praktik ESG dapat dilakukan untuk memberikan dampak lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," tutup Gondo.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau