Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masuki Era Penuaan Penduduk, Jumlah Lansia Makin Banyak

Kompas.com, 15 Juli 2024, 09:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, saat ini Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population.

"Indonesia kini mulai memasuki aging population, masyarakatnya mulai menua," kata Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes Nida Rohmawati dalam taklimat media menjelang Pameran Kesehatan Lansia Internasional Indonesia (Senior Expo) di Jakarta, Kamis (11/7/2024).

Nida mengungkapkan, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah memberikan batasan di mana sebuah negara dikatakan memasuki era aging population, bila terdapat lebih dari 10 persen penduduknya yang berada dalam kategori lanjut usia (lansia).

Baca juga: Apakah Merokok Mengakibatkan Penuaan Dini pada Kulit? Ini Ulasannya...

Indonesia sendiri, kata Nida, berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2023 memiliki hampir 12 persen penduduk lansia, sebagaimana dilansir Antara.

"Artinya masyarakat kita mulai menua. Dulu -diagramnya- terlihat seperti piramida, dari yang tertua paling sedikit, hingga termuda paling banyak. Sekarang sudah mulai bergeser menjadi seperti vas bunga," ujarnya.

Hal tersebut, kata Nida, juga meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia, dari sebelumnya 68,2 tahun pada 2022 menjadi 74 tahun pada saat ini, yang juga menandakan kian membaiknya akses kesehatan di Indonesia

Meski demikian, lanjutnya, torehan tersebut bukan tanpa catatan. Ia menyebut pada usia harapan hidup 68 tahun, masyarakat lansia Indonesia pada umumnya hanya mengalami masa sakit sebelum meninggal selama 8 tahun.

Baca juga: Apakah Begadang Akibatkan Penuaan Dini pada Kulit? Ini Ulasannya...

Angka lebih kecil dibandingkan era sekarang yang memiliki angka harapan hidup hingga 74 tahun, dengan masa sakit sebelum meninggal pada umumnya selama 11 tahun.

"Meskipun hidupnya tambah lama, tapi juga tambah menderita. Berusia panjang, tapi sakit-sakitan, itu yang kita cegah sekarang," tegasnya.

Nida menyatakan, Kemenkes telah berupaya dalam meningkatkan taraf hidup para lansia agar selain berusia panjang, mereka juga memiliki kualitas hidup yang baik.

Baca juga: Tak Hanya Bikin Bahagia, Keju Juga Bantu Penuaan yang Lebih Sehat

Salah satunya, kata dia, melalui Program Puskesmas Santun Lansia, yang melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pra-lansia dan lansia.

Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang merupakan bagian dari transformasi kesehatan yang dilalukan oleh Kemenkes.

Kepada masyarakat, Nida berpesan untuk merawat para lansia dengan baik.

Karena jika diperlakukan dengan baik, para lansia juga bisa menjadi produktif sebagaimana masyarakat pada umumnya.

Baca juga: 3 Latihan Anti Penuaan untuk Tetap Aktif di Hari Tua

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau