Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan sektor limbah dan sampah tidak akan menyumbang emisi pada 2050 melalui peluncuran dokumen Zero Waste Zero Emission 2050 di Jakarta, Selasa (16/7/2024).

"Pengelolaan sampah dan limbah merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan rendah emisi karbon dan berketahanan iklim," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya, sebagaimana dilansir Antara.

Siti Nurbaya mengingatkan, pengelolaan sampah dan limbah merupakan salah satu dari lima sumber utama dalam upaya pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Baca juga: Mengapa Kita Harus Khawatir Peningkatan Gas Metana?

Hal tersebut sesuai dengan target yang tertuang di dokumen iklim Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC).

Dia menambahkan, persoalan sampah juga merupakan isu keseharian di mana masyarakat yang akan merasakan dampaknya jika tidak terkelola dengan baik, terutama berpengaruh terhadap kesehatan.

Siti mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk mengawal kemajuan baru dalam pengelolaan sampah dan limbah dengan tujuan akhir penurunan emisi GRK.

Sebelumnya dalam Konferensi Perubahan Iklim COP28 di Uni Emirat Arab (UEA) pada akhir 2023, KLHK telah melakukan peluncuran awal atau soft launching dokumen rencana operasional Zero Waste Zero Emission 2050 itu.

Baca juga: Emisi Metana Tambang Batu Bara RI Lebih Tinggi daripada Karhutla

"Zero Waste Zero Emission 2050 merupakan dokumen yang menguraikan pendekatan strategis dari sektor limbah untuk mencapai nol limbah pada 2040 sehingga mendekati target nol emisi dapat dicapai 2050," kata Siti.

Melalui aksi mitigasi yang dijabarkan dalam dokumen itu, puncak emisi dari sektor sampah dan limbah akan terjadi pada 2030 yang mencapai 217 juta ton karbon dioksida ekuivalen.

Setelah mencapai puncak, diperkirakan emisi akan berkurang secara bertahap hingga pada 2050 mencapai 62 juta karbon dioksia ekuivalen dan 9 juta karbon dioksida ekuivalen pada 2060.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan, salah satu langkah penting yang diusung dalam dokumen itu memastikan tidak ada lagi sampah yang terbuang di tempat pembuangan akhir (TPA) karena dapat menghasilkan metana, salah satu jenis GRK.

Baca juga: Emisi Metana Tambang Batu Bara RI Terindikasi Lebih Tinggi dari Data Resmi

"Pada 2030 itu memang di dalam dokumen itu kita mau menerapkan kebijakan bagaimana TPA itu sudah tidak dibangun lagi pada tahun tahun tersebut," kata Vivien.

Untuk mencapainya, pemerintah mendorong pengelolaan sampah yang dimulai dari hulu dan tidak lagi melakukan praktik kumpul, angkut, dan dibuang begitu saja di TPA.

Vivien mengatakan, dengan tidak ada lagi pembangunan TPA, maka lokasi itu diharapkan hanya dapat menampung residu terakhir dari sampah.

Baca juga: Metana dari Energi Terus Meningkat Sejak Pandemi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau