Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usung Pariwisata Berkelanjutan, Kota Ini Tawarkan Berbagai Fasilitas bagi Turis

Kompas.com - 23/07/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Ibu Kota Denmark, Copenhagen, meluncurkan sebuah inisiatif bernama CopenPay sebagai upaya mempromosikan pariwisata berkelanjutan.

Dalam inisiatif tersebut, para turis yang memilih berpelesir menggunakan transportasi umum atau bersepeda, alih-alih menggunakan mobil atau taksi, akan mendapatkan berbagai fasilitas gratis.

Beberapa contoh fasilitas gratis tersebut seperti kopi gratis, tiket masuk museum, hingga tambahan waktu berski selama 20 menit.

Baca juga: Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Ini Manfaat dan Contoh Adaptasi SDGs di Sektor Swasta

CEO Wonderful Copenhagen Mikkel Aaro-Hansen mengatakan, inisiatif tersebut mengakomodasi para turis yang dari awal berniat untuk melakukan upaya berkelanjutan.

"Kami tahu bahwa empat dari lima orang berniat untuk bertindak secara berkelanjutan, namun hanya satu dari lima orang yang benar-benar melakukannya," kata Mikkel sebagaimana dilansir Euronews, Kamis (8/7/2024).

Dia menambahkan, sebelum kesenjangan tersebut diatasi, upaya pariwisata berkelanjutan tidak akan terlaksana.

"Jadi ide dasar (dari CopenPay) adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa aksi iklim tidaklah sulit. Kita semua bisa melakukannya. Kita semua mempunyai pilihan untuk bertindak secara berkelanjutan dan ramah iklim. Dan ada banyak hal yang dapat kami lakukan di Copenhagen untuk membuat perbedaan," ucap Mikkel.

Baca juga: Pengelolaan Dana Desa dan Infrastruktur Berkelanjutan

Menurut laporan dari kelompok riset pasar internasional, Kantar, 82 persen responden sebenarnya mengaku ingin menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

Akan tetapi, hanya 22 saja yang benar-benar menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

Wonderful Copenhagen menekankan, CopenPay dirancang untuk mendorong perilaku berkelanjutan dengan mengubah tindakan ramah lingkungan menjadi mata uang untuk pengalaman budaya.

"Idenya bukan untuk meningkatkan pariwisata. Ini semua tentang bagaimana Anda berperilaku di destinasi saat Anda berada di sini dengan cara yang lebih berkelanjutan dan ramah iklim," kata Mikkel.

Dia berharap, setelah para turis pulang ke rumah masing-masing dari Copenhagen, gaya hidup berkelanjutan akan tetap dibawa dan diimplementasikan terus menerus.

Baca juga: Dorong Wisata Berkelanjutan, Impact Bootcamp Digelar di Bali

Destinasi wisata

Sebagai salah satu tujuan wisata yang berkembang di Eropa, Copenhagen menarik lebih dari 12 juta orang pada 2023.

Dewan pariwisata kota memperkirakan, Copenhagen ini akan dikunjungi lebih banyak pengunjung jika tren saat ini terus berlanjut.

Wonderful Copenhagen mengatakan, penelitian pada 2017 menunjukkan bahwa 65 persen pengunjung internasional di kota ini menggunakan transportasi umum.

Sementara di antara 35 persen yang tidak menggunakan transportasi umum memilih untuk berjalan kaki.

Sebanyak 24 objek wisata termasuk restoran dan toko persewaan kayak berpartisipasi dalam skema CopenPay menurut Wonderful Copenhagen.

Baca juga: Dorong Wisata Berkelanjutan, Impact Bootcamp Digelar di Bali

Di salah satu objek wisata yakni GoBoat, para turis akan ditawari naik perahu gratis dan diminta memungut sampah di saluran air setiap Selasa selama periode kampanye.

Mads Pilegaard Sander dari GoBoat mengatakan, inisiatif tersebut merupakan upaya yang saling menguntungkan.

"Kami dapat memberikan sesuatu kembali kepada kota ini, juga kepada para wisatawan yang datang ke Copenhagen. Kami memberikan beberapa pengalaman sekaligus membuat mereka membantu kami membersihkan saluran air, yang merupakan hal yang sangat penting bagi kami," kata Mads.

Dia menambahkan, inisiatif tersebut juga merupakan bagian dari keseluruhan gagasan untuk menjadikan GoBoat ramah lingkungan.

Baca juga: Kulonprogo Kembangkan Program Konservasi Air Berkelanjutan

Bannegaarden, sebuah destinasi kuliner dan budaya di pusat Copenhagen, menawarkan makan siang gratis kepada pengunjung yang berpartisipasi dalam aktivitas memungut sampah di dalam dan sekitar lokasinya.

“Motivasi untuk bergabung dalam inisiatif ini tentu saja adalah untuk melindungi alam di sekitar Bannegaarden. Jarang sekali Anda memiliki tempat di kota yang dikelilingi oleh alam liar. Jadi kami ingin melakukan yang terbaik untuk mempertahankannya,” kata Ida Marie Banke dari Bannegaarden.

Dia menantikan akan lebih banyak turis yang berpartisipasi dalam CopenPay karena menurutnya inisiatif tersebut merupakan upaya yang penting.

"Khususnya di Copenhagen, saya rasa kami melakukan banyak hal untuk melindungi alam di sekitar dan di kota," tambah Ida.

Baca juga: Sarihusada Perkuat Peternak Sapi dan Koperasi Lokal lewat Praktik Baik Berkelanjutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau