Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyaris 3 Bulan Tak Hujan, 3 Provinsi Ini Mulai Kekeringan

Kompas.com - 25/07/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, sejumlah daerah di Provinsi Jawa Timur (Jatim), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai mengalami kekeringan ekstrem setelah nyaris tiga bulan tidak diguyur hujan.

Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta mengatakan, 18 kabupaten atau kota dan puluhan kecamatan di tiga provinsi tersebut mengalami kekeringan akibat kurang hujan dengan kategori ekstrem.

Ardhasena meminta semua pihak, secara lintas sektor pada tingkat pusat maupun daerah, mengambil langkah mitigasi.

Baca juga: Danau Tertua di Eropa Terancam Kekeringan

Selain itu, diperlukan penanggulangan secara seksama demi mengurangi dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat.

Dia menambahkan, kekeringan ekstrem dapat berimplikasi terhadap berbagai hal di NTB, NTT, Jatim, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (24/7/2024).

Contohnya potensi gagal panen atau perubahan periode tanam, semakin berkurang ketersediaan air bersih, hingga meningkatkan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Ardhasena berharap, upaya mitigasi dan penanggulangan perlu ditingkatkan khususnya pada sejumlah sektor tersebut, setidaknya sampai September yang diperkirakan menjadi akhir puncak musim kering tahun ini.

Baca juga: 17 Juni, Hari Memerangi Penggurunan dan Kekeringan Sedunia

"Termasuk potensi gangguan kesehatan masyarakat salah satunya dari penyebaran penyakit demam berdarah juga perlu diperhatikan karena musim kering dapat meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk," kata Ardhasena.

Sampai dengan Sabtu (20/7/2024), tim ahli klimatologi BMKG melaporkan setidaknya ada lima kabupaten dan kota di Provinsi NTT yang mengalami kekeringan ekstrem karena tidak diguyur hujan sejak akhir Mei 2024.

Kelima kabupaten dan kota di NTT tersebut adalah Kota Kupang (Kecamatan Kota Raja, Alak, Maulafa, Kota Lama, Oebobo, Kelapa Lima selama 92 hari tanpa hujan), Kabupaten Belu (Kecamatan Atambua Selatan selama 91 hari tanpa hujan), Sumba Timur (Pandawai, Kahaungu Eti selama 89 hari tanpa hujan), Sabu Raijua (Sabu Barat, Hawu Mahera selama 76 hari tanpa hujan), dan Kupang (Sulamu selama 64 hari tanpa hujan).

Untuk Provinsi NTB, tercatat tiga kabupaten dan kota meliputi Lombok Timur (Kecamatan Sambelia selama 88 hari tanpa hujan), Bima (Belo, Palibelo selama 85 hari tanpa hujan), dan Dompu (Pajo selama 85 hari tanpa hujan).

Baca juga: Kajian Perubahan Iklim BRIN: Sumatera Terancam Kekeringan Tahun 2050

Kekeringan melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Jatim meliputi Kota Probolinggo (Kecamatan Kademangan, Leces, Mayangan selama 90 hari tanpa hujan), Probolinggo (Gending, Sumber, Sumberasi, Kraksaan, Pajarakan selama 90 hari tanpa hujan), Jember (Gumuk Mas selama 87 hari tanpa hujan), Kediri (Ngadiluwih, Kras selama 87 hari tanpa hujan).

Masih di Jatim ada Kabupaten Pasuruan (Gondang Wetan, Pohjentrek selama 86 hari tanpa hujan), Situbondo (Kapongan, Mangaran selama 86 hari tanpa hujan), Banyuwangi (Pesawaran, Bajulmati, Alas Buluh selama 85 hari tanpa hujan), Blitar (Kanigoto, Wonodadi, Udanawu, Sanakulon, Serengat selama 85 hari tanpa hujan), Mojokerto (Tromilulan selama 85 hari tanpa hujan), dan Tulungagung (Kalidawir, Karang Rejo, Rejotangan selama 85 hari tanpa hujan).

Musim kering juga mulai melanda 45 persen zona musim Indonesia sampai dengan pertengahan Juli 2024.

Wilayah tersebut meliputi sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, sebagian Bengkulu, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Lampung, sebagian Banten, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, serta sebagian Papua Selatan.

Baca juga: Air, Kekeringan, dan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau