Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Listrik Naik, Konsumsi Batu Bara Dunia Diprediksi Tak Turun sampai Tahun Depan

Kompas.com - 28/07/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

 

KOMPAS.com - Meski energi terbarukan berkembang pesat, konsumsi batu bara dunia masih akan tetap stabil pada tahun ini dan tahun depan karena tumbuhnya permintaan energi listrik.

International Energy Agency (IEA) menyebutkan, konsumsi batu bara dunia meningkat 2,6 persen pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan energi listrik China dan India, yang menjadi dua negara konsumen batu bara terbesar di dunia.

Baca juga: IUP Batu Bara untuk Ormas Keagamaan dan Pergeseran Wacana Nasionalisme

Penyebab utama meningkatnya konsumsi batu bara disebabkan oleh rendahnya produksi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan meningkatnya permintaan listrik dengan cepat.

Di China, yang menyumbang lebih dari separuh konsumsi batu bara global, produksi listrik dari PLTA pulih pada 2024 dibandingkan tahun 2023.

Kondisi tersebut secara signifikan memperlambat pertumbuhan penggunaan batu bara pada 2024.

Akan tetapi, tahun ini China diprediksi mengalami peningkatan energi listrik sebanyak 6,5 persen dibandingkan 2023.

Hal tersebut membuat penurunan konsumsi batu bara di "Negeri Panda" tidak mungkin terjadi menurut IEA.

Baca juga: Kementerian ESDM Akui Mayoritas Smelter di RI Masih Andalkan Batu Bara

Di India, konsumsi batu bara pada paruh pertama tahun ini meningkat tajam akibat rendahnya produksi listrik dari PLTA.

Permintaan energi listrik makin meningkat akibat gelombang panas ekstrem dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Sementara itu, permintaan batu bara di Eropa terus mengalami tren penurunan yang dimulai pada akhir 2000-an.

Sebagian besar dari penurunan konsumsi batu bara tersebut disebabkan oleh upaya pengurangan emisi pada sektor pembangkit listrik.

Penggunaan batu bara juga mengalami penurunan yang signifikan di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Berbagai Fasilitas Umum di Jayapura Dibangun dari Abu PLTU Batu Bara

Namun, permintaan listrik yang lebih kuat dan berkurangnya peralihan dari batu bara ke gas alam mengancam akan memperlambat tren ini pada 2024.

Jepang dan Korea terus mengurangi ketergantungan mereka pada batu bara, meskipun dengan laju yang lebih lambat dibandingkan Eropa.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
LSM/Figur
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan 'Giant Sea Wall' Demi Selamatkan Indonesia
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan "Giant Sea Wall" Demi Selamatkan Indonesia
Pemerintah
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
LSM/Figur
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
LSM/Figur
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
Pemerintah
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
Pemerintah
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Pemerintah
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
LSM/Figur
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
BUMN
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Pemerintah
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
BUMN
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Pemerintah
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
Pemerintah
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
Pemerintah
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau