Direktur Pasar dan Keamanan Energi IEA Keisuke Sadamori mengatakan, berdasarkan analisis, permintaan batu bara global kemungkinan tidak akan mengalami penurunan hingga 2025.
"Tanpa pertumbuhan pesat dalam permintaan listrik, kita akan melihat penurunan penggunaan batu bara global pada tahun ini," kata Sadamori, dilansir dari siaran pers IEA, Rabu (24/7/2024).
Meski demikian, dia meyakini tren konsumsi batu bara akan mencapai titik tertinggi dan segera mulai turun.
Baca juga: Ketergantungan Batu Bara Bikin Ekonomi RI Rentan di Masa Depan
Dari sisi pasokan, produksi batu bara global diperkirakan akan sedikit menurun pada 2024 setelah mengalami pertumbuhan yang stabil pada tahun sebelumnya.
Pada 2024, produksi batu bara di China mengalami penurunan setelah dua tahun mengalami pertumbuhan yang mengejutkan.
Di India, dorongan untuk meningkatkan produksi batu bara terus berlanjut, dengan perkiraan peningkatan pasokan sekitar 10 persen pada 2024.
Di negara-negara maju, produksi batu bara mengalami penurunan, yang secara umum mencerminkan permintaan akan bahan bakar fosil tersebut.
Baca juga: Kanopi Hijau Indonesia: Batu Bara Penyebab Kisis Iklim Perlu Masuk Kurikulum
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya