Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Fasilitas Umum di Jayapura Dibangun dari Abu PLTU Batu Bara

Kompas.com - 04/07/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memanfaatkan fly ash dan bottom ash (FABA) atau abu sisa proses pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Holtekamp di Jayapura, Papua, menjadi bahan baku bangunan.

Sepanjang 2023 hingga Mei 2024, sebanyak 13.943 ton FABA berhasil diolah menjadi bahan baku bangunan.

FABA PLTU Holtekamp dimanfaatkan untuk membangun berbagai fasilitas umum di Jayapura, sebagaimana dilansir dari siaran pers PT PLN, Senin (1/7/2024).

Baca juga: Mempertahankan PLTU Batu Bara Bakal Tingkatkan Risiko Kerugian ASEAN

Contohnya seperti stabilisasi lahan dan roadbase Papua Madani Boarding School Jayapura, Gereja GKI Kanaan Koya Barat, Gereja GKI Polimak, Masyarakat Kampung Koya Tengah RW 02, Danbekang Kodam XVII Jayapura, serta beberapa lokasi lainnya.

Ketua Pusat Studi Teknik Sipil Universitas Cenderawasih Petrus Bahtiar mengungkapkan, pihaknya menggunakan 5.000 paving block berbahan FABA untuk membangun fasilitas jalan umum di Perumahan Puri Waena Lestari, Waena, Kota Jayapura.

Petrus menambahkan, setelah dilakukan penelitian serta uji tekan kualitas, paving block berbahan dasar FABA jauh lebih ringan dan murah jika dibandingkan batu bata pada umumnya.

"FABA ini karena berasal dari abu sisa pembakaran terlihatnya seperti limbah yang tidak bisa diolah, namun ternyata potensi pengolahan untuk meningkatkan nilai ekonomis itu terbuka lebar yang bisa dikolaborasikan dengan berbagai pihak," kata Petrus.

Baca juga: Waspadai Risiko Greenwashing dari PLTU Batu Bara Captive

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pemanfaatan FABA merupakan upaya perusahaan dalam mengolah sisa pembakaran batu bara dari operasional PLTU agar lebih bermanfaat.

"Kini seluruh pembangkit PLN menjadi episentrum perbaikan lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Hadirnya pembangkit PLN tak hanya bisa menjadi sumber listrik, tetapi juga mampu menggerakkan roda ekonomi di masyarakat," kata Darmawan.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono menjelaskan, masyarakat di Jayapura mulai mengetahui manfaat FABA dan menggunakannya sebagai bahan campuran untuk bangunan.

Hal tersebut diharapkan membuka lebih banyak peluang ekonomi baru di masyarakat.

Baca juga: PLTU Captive Tantangan Utama Dekarbonisasi Ketenagalistrikan Indonesia

"Kami juga membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bernilai tinggi," ungkap Budiono.

Dia menjelaskan, sebanyak 3.500 ton FABA yang berasal dari PLTU Holtekamp digunakan dan  dimanfaatkan di lingkup internal.

Sementara untuk lingkup eksternal seperti kelompok masyarakat dan instansi pemerintah, FABA yang digunakan sebanyak 10.443 ton.

Baca juga: Percepatan EBT dan Pensiun PLTU Akhiri Beban Subsidi Setrum Negara

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau