Terakhir, ada seorang nelayan dan aktivis mangrove dari Desa Sukamandi Belitung Timur, Yudi Amsoni, yang dikenal sangat tegas dalam membongkar praktik pertambangan ilegal yang sangat marak di tempatnya.
"Kendala paling besarnya adalah ilegal mining. Mereka (perusahaan) menuntut agar saya mencabut laporan atau tuntutan saya di Polres Belitung Timur. Mereka mengintimidasi saya, mempersekusi," terang Yudi.
Dengan usaha tanpa henti, ia berhasil melindungi 200 hektare hutan mangrove terakhir di desanya. Sumbangan itu tentunya amat berharga bagi ekosistem mangrove di pulau Belitung yang terus digerus tambang timah ilegal.
"Saya menganggap mangrove ini adalah ayah dan ibu saya sendiri. Saya merasa ini sebagai tanggung jawab, kebutuhan. Karena semua mahkluk hidup butuh oksigen, butuh udara yang sejuk, butuh perlindungan. Jadi kebutuhan itulah, membuat saya konsisten menjaga mangrove di desa saya," tambahnya.
Sayangnya, karena keterbatasan informasi dan akses, cerita-cerita inspiratif ini belum mendapatkan atensi publik yang cukup luas. Mereka seringkali berjuang dan menghadapi masalah di lapangan tanpa dukungan orang lain.
Padahal, para pejuang mangrove dari pesisir mempunyai peranan yang amat signifikan dalam menyukseskan program rehabilitasi mangrove sesuai dengan lokusnya masing-masing.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Satyawan Pudyatmoko, mengapresiasi cerita-cerita dari masyarakat lokal pejuang mangrove.
“Kisah mereka sangat inspiratif dan bisa menjadi role model bagi masyarakat lain. Meskipun tidak semua orang punya kemampuan seperti mereka, tetapi inspirasi dan keberanian menghadapi tantangan di lapangan itu sangat penting untuk kita suarakan,” ujar Satyawan.
Semangat mereka untuk terus menjaga lingkungan dinilai sangat menginspirasi bagi pihak-pihak lain yang punya komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Kisah heroik dari mereka bertiga dipandang sebagai nilai berharga yang patut diceritakan langsung secara luas, agar menginspirasi dan melahirkan sosok pejuang mangrove yang lain.
“Harapannya, kesuksesan dan inisiatif mereka dapat direplikasi di daerah-daerah yang lain, sehingga melahirkan para pejuang mangrove yang baru untuk republik ini," pungkas Ayu.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya