Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olimpiade Paris 2024 Dibayangi Kubah Panas Akibat Pemanasan Global

Kompas.com - 01/08/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Olimpiade Paris 2024, Perancis, dibayang-bayangi fenomena heat dome alias kubah panas yang bisa mengganggu jalannya pesta olah raga terakbar di dunia tersebut.

Kubah panas adalah fenomena di mana massa udara kering dan panas yang mengendap di suatu area untuk jangka waktu yang lama.

Hal tersebut menciptakan semacam cungkup atau kubah yang mempertahankan panas di permukaan wilayah itu.

Baca juga: Sekjen PBB: Dunia Semakin Panas dan Berbahaya bagi Semua

Menurut sejumlah ilmuwan, fenomena tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya pemanasan global yang disebabkan oleh manusia.

Para ilmuwan mengatakan krisis iklim yang disebabkan oleh bahan bakar fosil membuat suhu 2,5 hingga 3,3 derajat celsius lebih panas.

Peristiwa seperti itu tidak akan terjadi di dunia sebelum pemanasan global. Kini fenomena tersebut diperkirakan terjadi sekitar satu dekade sekali.

Emisi karbon dioksida yang memerangkap panas secara terus-menerus akan membuat peristiwa itu semakin sering terjadi.

Baca juga: China Bersiap Hadapi Musim Panas Ekstrem, Perubahan Iklim Jadi Biang Keladi

"Jika atmosfer tidak dipenuhi emisi dari pembakaran bahan bakar fosil, Paris akan menjadi sekitar 3 derajat celsius lebih dingin dan jauh lebih aman untuk olahraga," kata Friederike Otto, seorang ahli iklim di Imperial College London, sebagaimana dilansir The Guardian, Rabu (31/7/2024).

Berbagai laporan menyebutkan, para atlet yang terjun ke Olimpiade Paris 2024 menderita karena kepanasan.

Pesenam Simone Biles dari AS menungkapkan dirinya merasa menderita karena cuaca panas. Seorang petenis juga merasakan cuaca panas sangat tinggi.

Tak hanya atlet, para fans yang menonton bola voli pantai di dekat Menara Eiffel disemprot dengan air karena tingginya suhu di sana.

Air mancur berkabut bahkan dipasang di tempat bermain skateboard dan sejumlah tempat lainnya.

Baca juga: BMKG: Perubahan Lanskap Salah Satu Penyebab Suhu Panas di Jakarta

Terjadi di berbagai wilayah

Menurut asesmen yang dilakukan World Weather Attribution, fenomena kubah panas tersebut membentang di seluruh Eropa barat hingga Afrika utara.

Analisis tersebut menilai, kubah panas menyebabkan suhu melonjak melewati 40 derajat celsius di banyak tempat.

Di Portugal dan Yunani, kebakaran hutan menyebar. Italia dan Spanyol mengalami kekurangan air yang main parah.

Baca juga: Pertamina Geothermal dan PLN IP Dorong Kapasitas Panas Bumi Lewat PLTP

Di Maroko, suhu mencapai 48 derajat celsius, dengan satu rumah sakit melaporkan 21 kematian.

Panas akan menyebabkan lebih banyak orang meninggal sebelum waktunya, sebagaimana dilansir The Guardian.

Mariam Zachariah dari Imperial College London mengatakan, analisis tersebut membantu orang memahami bahwa perubahan iklim bukanlah ancaman yang jauh.

"Tetapi ancaman langsung yang sudah membuat kehidupan di Bumi jauh lebih berbahaya," ucap Zachariah.

Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Suhu Bumi 12 Bulan Sangat Panas

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pemerintah
Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Pemerintah
Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Swasta
Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau