Hal ini akan membuka peluang menuju transfer teknologi. diskusi mengenai berbagai aspek co-processing, termasuk kebijakan nasional dan internasional, inovasi teknologi, penghematan energi perlindungan lingkungan, pengelolaan limbah, dan ekonomi sirkular.
Hal ini disambut baik Robert Sweigart, Head of CCC PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dia mengatakan, permintaan semen Indonesia tumbuh dari 39 juta metrik ton (Mt) pada tahun 2010 menjadi 66 Mt pada tahun 2022, atau meningkat rata-rata 4,8 persen per tahun.
Hal ini dijelaskan Robert dalam kunjungan yang dilakukan delegasi China bersama UNIDO dan sejumlah perusahaan semen ke salah satu komplek pabrik semen terbesar di Indonesia, Indocement, di Citeureup, Bogor (30/7/2024).
"Industri semen merupakan sektor yang sangat boros energi. Bahan bakar termal yang digunakan didominasi oleh batu bara atau lebih dari 80 persen penggunaan energi termal," ungkapnya.
Indonesia berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat. Agar Indonesia mencapai emisi nol bersih, sangat penting untuk melakukan dekarbonisasi pada industri semen.
Terakit hal itu, Robert Sweigart menegaskan pihaknya berkomitmen penuh terhadap upaya dekarbonisasi melalui co-processing bahan bakar alternatif.
"Pada tahun 2023 Indocement telah mencapai laju substitusi panas penggantian bahan bakar alternatif terhadap batu bara sebesar 18,3 persen. Target Indocement pada tahun 2025 mencapai TSR 25 persen dan pada tahun 2030 mencapai TSR 42 persen," ungkap Robert.
Baca juga: USAID Ungkap 3 Tantangan Percepatan Dekarbonisasi Industri di Indonesia
Wakil Direktur Jenderal Departemen Konservasi Energi dan Pemanfaatan Sumber Daya, Kementerian Perindustrian dan Informasi (Ministry of Industry and Information MIIT) China, Ding Zhijun menyatakan di samping kunjungan lapangan, pertemuan bilateral juga diselenggarakan antara MIIT dengan Kementrian Perindustrian untuk mengeksplorasi potensi terciptanya sinergi dan kolaborasi antara Tiongkok dan Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya