KOMPAS.com - Ekonomi sirkular merupakan model ekonomi yang bertujuan menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin.
Dengan sistem seperti itu, diharapkan dapat meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear.
Ekonomi sirkular tidak hanya urusan makro yang membutuhkan peran negara. Namun, kita juga bisa melakukan upaya tersebut dari rumah, dimulai dari diri sendiri.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima contoh aksi yang mendukung ekonomi sirkular dimulai dari rumah.
Baca juga: DLH Jakarta Gelar Festival Ekonomi Sirkular di Menteng, Edukasi Limbah
Cara terbaik untuk membuat daur ulang dan ekonomi sirkular lebih efektif adalah dengan mengurangi jumlah plastik sekali pakai yang diproduksi, digunakan, dan dibuang.
Dengan mengurangi penggunaan plastik, upaya daur ulang juga lebih sedikit dan kita bisa berhemat dengan menggunakan peralatan yang digunakan berulangkali.
Memilih dan memilah sampah merupakan upaya sederhana yang bisa mewujudkan ekonomi sirkular dari rumah.
Sampah-sampah yang bisa diduar ulang bisa tersalur dengan baik ke tempat daur ulang bila kita memilahnya.
Sedangkan sampah anorganik bisa kita manfaatkan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya adalah pupuk kompos.
Baca juga: Coca-Cola Dukung Ekonomi Sirkular, Terapkan Daur Ulang Botol RPET
Memperbaiki suatu barang hingga dapat digunakan kembali berarti mengurangi satu barang yang perlu dibeli.
Dengan demikian, memperbaiki peralatan rumah tangga yang ruak, alih-alih membeli barang baru, kita bikut serta menerapkan ekonomi sirkular.
Namun perbaikan biasanya memerlukan peralatan, waktu, dan keterampilan yang tidak semua orang memilikinnya.
Salah satu solusi untuk memperbaiki dalam ekonomi sirkular adalah dengan berjejaring dan membentuk komunitas reparasi.
Di komunitas tersebut, orang-orang dapat memperbaiki barang-barang yang rusak dengan peralatan yang tersedia dan ada sukarelawan ahli yang siap membantu.
Komunitas tersebut juga bisa menjadi tempat belajar bagi orang-orang yang ingin mengasah keterampilan dalam memperbaiki sebuah barang.
Baca juga: Tiga Tantangan Ekonomi Sirkular, Satu di Antaranya Daur Ulang
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya