KOMPAS.com - Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura (EDB) bersama Asosiasi Perdagangan Emisi Internasional (IETA) meluncurkan Aliansi Pasar Karbon Singapura (Singapore Carbon Market Alliance/SCMA) yakni berupa platform yang memfasilitasi akses kepada kredit karbon berkualitas tinggi berdasarkan Pasal 6 Perjanjian Paris.
Kredit karbon ini dinilai penting bagi korporasi sebagai bentuk dukungan terhadap upaya keberlanjutan global.
Inisiatif ini digulirkan oleh Menteri Senior Negara di Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura Low Yen Ling, Rabu (31/7/2024).
Baca juga:
SCMA adalah aliansi eksklusif yang menghubungkan pengembang dan pemasok kredit karbon internasional dengan perusahaan di Singapura yang berkomitmen pada iklim .
Aliansi tersebut diharapkan akan meningkatkan pengetahuan tentang kredit berkualitas tinggi dan memfasilitasi industri dan pemerintah dalam kaitannya dengan inisiatif kredit karbon.
Peluncuran ini menjawab naiknya permintaan terhadap kredit karbon berkualitas tinggi saat negara tersebut mulai menggulirkan inisiatif ekonomi rendah karbon.
Sebagai negara yang menjadi hub perusahaan multinasional, ada permintaan yang kuat di negara tersebut terhadap kredit karbon untuk memenuhi target keberlanjutan global.
Mulai tahun 2024, perusahaan-perusahaan di Singapura dapat memangkas pajak emisi hingga 5 persen dengan menggunakan kredit karbon internasional. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat penting bagi pelaku industri yang bergerak di sektor-sektor yang sulit memangkas emisinya.
Jacqueline Poh, Managing Director di EDB sebagaimana dikutip dari carbonherald.com, mengungkapkan bahwa SCMA yang dibentuk ini akan menghubungkan para pemangku kepentingan serta membuka potensi untuk pembiayaan iklim.
Baca juga:
Sementara itu Dirk Forrister, Presiden dan CEO IETA, mendukung upaya Singapura untuk mengembangkan pasar karbon regional, dengan menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk memenuhi tujuan Perjanjian Paris.
SCMA merupakan bagian dari strategi Pemerintah Singapura untuk menjadikan negara tersebut sebagai pusat layanan dan perdagangan karbon di Asia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya