Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melestarikan Tenun Lipa Tala’Riung Asal NTT Lewat Buku

Kompas.com - 07/08/2024, 18:39 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Yayasan Nancy Agatha Florida (NAF) Foundation meluncurkan buku dengan judul “Rekernas Tenun Lipa Tala’Riung” yang berlangsung di Atrium Lippo Plaza Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/8/2024).

Peluncuran buku dan pameran hasil tenunan itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua Yayasan NAF, Nancy Agatha Florida, didampingi pemerintah desa dari Riung, Kabupaten Ngada, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XVI Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni perwakilan BPK XVI NTT, Windo Thalibana, dan Isidorus Lilijawa, selaku Ketua Yayasan INCREASE Kota Kupang yang juga merupakan editor buku Reinkarnasi Tenun Lipa Tala Riung.

Buku hasil karya Nancy Agatha Florida, itu menceritakan kembali makna filosofis di balik Lipa’Tala Riung.

Baca juga: UMK Kembangkan Kain Sasirangan Khas Banjar, Libatkan Perempuan dan Difabel

Buku tersebut diterjemahkan dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Dalam sambutannya, penulis buku dengan judul “Reinkarnasi Tenun Lipa Tala‘Riung’ Nancy Agatha Florida, menjelaskan, Lipa’ Tala berarti kain bintang dengan warna dasar hitam serta motif berlian kuning kecil di satu sisi dan di sisi lainnya ialah bunga dan garis yang juga berwarna kuning.

“Saya ingin kenalkan Lipa Tala Riung ini ke seluruh penjuru dunia. Sehingga saya pakai dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Lipa Tala ini berasal dari Kecamatan Riung Barat, Kabupaten Ngada," kata Nancy.

Nancy menyebut, Lipa Tala’Riung terus diupayakan NAF agar dapat memberikan kekayaan lokal bagi masyarakat Riung Barat dengan kerja melalui sebuah pengamatan sehingga kembali merawat sejarah serta dapat memelihara kultur tenunan dari masyarakat Riung Barat.

Dia memerinci, buku tersebut berisi lima bab dan di dalamnya membahas tentang sejarah, makna, filosofis dan pembuatan pewarnaan alami dari Lipa Tala itu sendiri.

"Prosesnya juga ada dan juga pengenalan alat-alat tradisionalnya juga ada," kata Nancy.

Baca juga: Gerakan Kain Gambo, Tren Pakaian Lokal Lawan Kerusakan Lingkungan

Buku Reinkarnasi Tenun Lipa Tala Riung ini, lanjut dia, didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dana Indonesiana, serta Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).

Sementara itu, perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XVI NTT Windo Thalibana mengapreasi Nancy Agatha Florida yang telah menulis buku.

Windo mengatakan, Nancy berhasil mengangkat budaya masyarakat Riung Barat dengan mempublikasikan dalam bentuk sebuah buku.

Windo berharap, Lipa Tala asal Riung Barat, Kabupaten Ngada ini segera didaftarkan dalam Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atau aplikasi Data Pokok Kebudayaan (Dapobud).

“Jika terdaftar, maka dari Kementerian bisa segera intervensi. Ini bisa dikembangkan lagi. Saya mengapresiasi NAF Foundation, yang sudah mampu mengangkat harkat dan martabat masyarakat Riung Barat dengan mempublikasikan buku," tutur Wando.

Wando pun optimistis, karya ini akan dikenal semua orang, bahkan hingga tingkat global.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

Pemerintah
Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pemerintah
Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau