Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Winmar Holding Gaungkan Keberlanjutan lewat Pasar Karbon

Kompas.com, 10 Agustus 2024, 12:41 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo meluncurkan Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta pada Selasa (27/9/2023).

Izin usaha penyelenggara bursa karbon ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Keputusan Nomor KEP-77/D.04/2023 pada 18 September 2023.

Dilansir dari laman OJK, bursa karbon adalah kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia melawan krisis akibat perubahan iklim.

Hasil perdagangan karbon akan diinvestasikan untuk upaya menjaga lingkungan, khususnya pengurangan emisi karbon, seperti reforestasi, energi terbarukan, dan inisiatif efisiensi energi.

Merujuk Peraturan OJK Nomor 14 Tahun 2023, bursa karbon adalah suatu sistem yang mengatur perdagangan karbon atau pencatatan kepemilikan unit karbon. Perdagangan karbon merupakan mekanisme berbasis pasar yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui kegiatan jual beli unit karbon.

Sementara itu, unit karbon adalah bukti atau sertifikat kepemilikan karbon, dinyatakan dalam satu ton karbondioksida yang tercatat di Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI).

Dengan kata lain, “barang” yang dijual dalam bursa karbon adalah kredit atas pengeluaran karbondioksida atau gas rumah kaca.

Di tengah krisis lingkungan, seluruh pihak, termasuk pihak swasta, berupaya memerangi perubahan iklim guna mencapai tujuan keberlanjutan.

Hal itu pula yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur produk minyak dan batu bara, Winmar Holding.

Chairman Winmar Holding Eric Syafutra menilai bahwa pasar karbon mengalami pertumbuhan signifikan. Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan di seluruh dunia yang berinvestasi dalam proyek pengurangan emisi.

“Inisiatif itu juga dibarengi dengan peningkatan tekanan dari konsumen, investor, dan badan regulasi untuk mengurangi jejak karbon,” ucap Eric dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/8/2024).

Laporan bertajuk "Global Carbon Credit Market: Analysis by Traded Value, Traded Volume, Segment, Project Category, Region, Size and Trends with Impact of COVID-19 and Forecast up to 2028” yang dirilis Research and Markets menuliskan bahwa nilai perdagangan pasar kredit karbon global mencapai 978,56 miliar dollar AS pada 2022. Angka ini diproyeksikan tumbuh menjadi 2,68 triliun pada 2028.

Di Indonesia sendiri, nilai transaksi di Bursa Karbon (IDX Carbon) mencapai Rp 37,04 miliar per 31 Juli 2024.

Chairman Winmar Holding Eric Syafutra ersama Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun.
Istimewa Chairman Winmar Holding Eric Syafutra ersama Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun.

Eric mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar, termasuk raksasa teknologi dan perusahaan energi, kian aktif berpartisipasi dalam perdagangan kredit karbon sebagai bagian dari strategi keberlanjutan mereka.

Winmar Holding, lanjutnya, juga secara konsisten berupaya menerapkan praktik bisnis berkelanjutan. Salah satunya dilakukan lewat sinergi dengan Beca Sci Tech.

Melalui kerja sama itu, Winmar mendukung pembangunan kilang minyak (refinery) guna menciptakan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan di Serawak, Malaysia.

Kedua belah pihak juga sepakat untuk menggalakkan pasar karbon, baik carbon credit maupun carbon capture.

“Investasi dalam pasar kabron bukan sekadar tentang kepatuhan (terhadap peraturan atau tuntutan konsumen). Hal ini juga menjadi upaya penting dalam membangun masa depan yang berkelanjutan,” imbuh Eric.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Swasta
Hadapi 'Triple Planetary Crisis', Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Hadapi "Triple Planetary Crisis", Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
LSM/Figur
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau