KOMPAS.com - ASEAN meluncurkan inisiatif Airborne Infection Defense Platform (AIDP) untuk memperkuat penanganan tuberkulosis (TBC) di kawasan Asia Tenggara.
AIDP juga dimaksudkan meningkatkan sistem kesehatan dan kesiapan melawan pandemi guna mengatasi masalah penularan infeksi pernafasan lewat udara.
Inisiatif tersebut diresmikan pada side event ASEAN Health Ministers Meeting (AHMM) ke-16, Rabu (7/8/2024).
Baca juga: Genjot Deteksi TBC, Rongent Portabel Disebar ke Berbagai Wilayah
AIDP didukung oleh United States Agency for International Development (USAID) dan diimplementasikan oleh Stop TB Partnership Geneva dan Stop TB Partnership Indonesia (STPI).
Di ASEAN, jumlah pengidap TBC diestimasikan mencapai 2,4 juta orang menurut Global TB Report 2024.
Lima negara di ASEAN yakni Indonesia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam masuk daftar negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia.
Khusus Indonesia, diestimasikan lebih dari 1 juta orang terkena TBC dengan 134.000 kematian.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan Bayu Teja Muliawan mengatakan, selama tahun pertama pandemi Covid-19, Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan dalam penanggulangan TBC.
Baca juga: Kemenkes: Rokok Kontributor Terbesar Kasus TBC di Indonesia
Situasi tersebut mulai pulih kembali pada kedua pandemi.
"Bahkan tingkat pelaporan kami tahun 2022 berhasil mencapai 70 persen dan 80 persen pada 2023, capaian ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah Indonesia," kata Bayu dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Dia menyampaikan, keberhasilan tersebut tak lepas dari monitoring yang intens setiap pekan.
Kunci lain dari penanggulangan TBC adalah kemampuan dalam bekerja sama dengan para pemangku kepentingan multisektor dan donor, termasuk kementerian, entitas sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil.
"Kami juga mencari kolaborasi di seluruh ASEAN, untuk terus bekerja bersama dan memastikan bahwa kami dapat lebih kuat sebagai satu komunitas Asia," tutur Bayu.
Baca juga: Ini Anjuran Pemberian Obat TBC pada Anak Menurut Dokter
Senior Advisor Stop TB Partnership Indonesia & Project Lead AIDP Profesor Tjandra Yoga Aditama menuturkan, tingginya angka kematian akibat pandemi Covid-19 menunjukan dunia belum siap untuk memerangi penyakit yang menular melalui udara.
Selain menelan banyak nyawa, Covid-19 juga berdampak serius pada program pencegahan, akses, dan pengobatan TBC.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya